- Swasembada Pangan Optimistis Cepat Terwujud dengan Kolaborasi NFA dan Kementrans
- Konsisten Meliput Sampah Demi Edukasi dan Solusi
- BBM Aman, Menteri ESDM Apresiasi Kesiapan Satgas Nataru Pertamina
- Dorong Energi Terbarukan, Pertamina Tampung Minyak Jelantah di Wilayah Jabodetabek dan Bandung
- Tangkap Pelaku Penganiayaan Aktivis Pembela HAM Lingkungan Hidup di Teluk Bintuni, Papua Barat
- Mentan Amran dan Panglima TNI Perkuat Kolaborasi Wujudkan Swasembada Pangan
- Gateway of Java, Menjelajah Indahnya Panorama Yogyakarta
- Resmi Dilantik, DPC HIPPI Jakarta Timur Siap Berkolaborasi dengan Berbagai Pihak
- Ketum Pandutani: Pemaafan Koruptor yang Kembalikan Uang Korupsi Efektif Memulihkan Keuangan Negara
- Kemenekraf Dorong Penguatan Ekonomi Perempuan Melalui \'Emak-Emak Matic\'
5 Tren Teknologi AI yang Makin Canggih!
Keterangan Gambar : Foto Ilustrasi
BELUM habis rasa takjub oleh
kecanggihan ChatGPT dan sejenisnya, teknologi artificial intelligence (AI)
terus melahirkan tren baru. AI tidak sekadar konsep
futuristik, tetapi telah menjadi kenyataan yang mengubah cara kita beinteraksi
dengan dunia.
Lalu, apa saja tren teknologi AI tahun 2024 yang
menghadirkan berbagai inovasi baru? Berikut jawabannya, seperti dilansir dari
laman Forbes.
Generasi Berikut AI Generatif
Baca Lainnya :
- Ukraina Dilaporkan Serang Bunker Putin Pakai Rudal Strom Shadow Inggris0
- Ilmuwan Ungkap Penyebab Pasangan Selingkuh, Begini Penjelasan Ilmiahnya0
- Dari Brasil, Presiden Prabowo Ajak Pelaku Usaha Perkuat Sektor Pertanian0
- Prabowo Ajak KTT G20 Entaskan Kelaparan, Mentan Gerak Cepat Bentuk Brigade Swasembada Pangan0
- Duel Lawan Mike Tyson Pecahkan Rekor, Jake Paul Raup Bayaran Rp1,43 Triliun0
Sistem AI tidak lagi terbatas pada chatbot sederhana atau
meme generator. Sistem AI akan mampu merangkai narasi kompleks, menyusun
koreografi simfoni musik, membantu penulis membuat novel terlaris, hingga
mempermudah kerja para desainer. AI generatif makin serba bisa.
Selain mahir menyelaraskan input teks, AI juga pandai
menciptakan sesuatu dari gambar, melodi, hingga suara. Dalam kehidupan nyata
pendekatan integratif ini melahirkan banyak peluang, seperti pembuatan konten
dan pengalaman multisensori yang memikat. Tinggal bagaimana kita memaksimalkan
AI secara cerdas dalam bekerja.
Pendek kata, AI menjadi hal utama, bukan sekadar alternatif.
Maka, SDM yang andal harus berpikir “bagaimana saya akan menggunakan AI”
alih-alih menghindari pemakaiannya. Itu sebabnya, keterbukaan organisasi pada
pemakaian perangkat dan aplikasi baru jadi penting dalam implementasi AI
generasi berikutnya.
Augmented Working
Augmented working menegaskan posisi AI sebagai partner kerja
yang berharga. Bayangkan ahli bedah bekerja dengan diagnostik yang diringkas AI
atau software developer melakukan coding sesuai saran AI. Tentu ada waktu yang
dihemat untuk menyelesaikan pekerjaan itu.
Di sisi lain, peningkatan kerja remote dan pendidikan online
juga melahirkan revolusi kurikulum yang mengikuti dinamika tim virtual. Dengan
kata lain, tahun 2024 kita akan menyaksikan lebih banyak simbiosis bakat
manusia dan kecakapan AI yang menunjang produktivitas serta keunggulan dalam
berkarya.
AI yang Etis
Etika dalam menggunakan AI menjadi isu panas yang membuat
banyak pihak meragukannya. Saat mekanisme AI makin banyak menyuguhkan informasi
untuk membantu pengambilan keputusan, transparansi dan keadilan jadi faktor
penting. Apalagi, model AI makin fleksibel dan dapat dimanfaatkan dalam banyak
situasi.
Tantangan terbesar ada pada upaya rekayasa algoritma yang
netral sekaligus implementasi standar ketat untuk memastikan mekanisme AI
berjalan konsisten dan bertanggung jawab. Pada tahun 2024, minat terhadap
pendidikan etika AI akan meningkat, termasuk menjadikan aspek etika sebagai
prioritas dalam penelitian dan pengembangan AI.
Regulasi AI
Perkembangan AI yang belum pernah terjadi ini bukan cuma
menarik tech geek. Para pemimpin dunia dan pembuat kebijakan global turut
menyoroti AI yang makin merambah kehidupan manusia sehari-hari. Berbagai negara
besar, seperti Tiongkok, Uni Eropa, India, dan Amerika Serikat bergerak maju
merancang kebijakan AI secara komprehensif.
Tujuan regulasi AI ini ada tiga, yaitu mempercepat terobosan
teknologi secara merata, menarik minat investasi global, tetapi juga melindungi
masyarakat dari dampak AI yang belum terprediksi. Dengan adanya potensi sinergi
internasional, kolaborasi global untuk menyusun standar dan norma AI
kemungkinan terwujud dalam waktu dekat.
Quantum AI
Quantum AI merujuk pada komputasi kuantum yang terdengar
asing di telinga orang awam. Memang tampak seperti jalan cerita science
fiction, tetapi peralihan dari halaman fiksi ke kenyataan berkembangnya
penelitian AI itu sudah terjadi. Tahun 2024 menjadi penanda lompatan besar AI
dalam berbagai bidang.
AI tidak melulu menjadi monopoli raksasa teknologi. Namun,
startup baru juga bisa memanfaatkan dan memberdayakan AI untuk melakukan
pengembangan solusi kuantum. Terlebih pada sektor yang menuntut penyelesaian
masalah secara kompleks dengan dorongan kemajuan kuantum.
Karena AI dapat diimplementasikan dalam banyak situasi, AI
pun membentuk ekosistem teknologi sendiri. Ekosistem AI tidak hanya bagian
strategi, tetapi ekosistem itu hadir sebagai strategi utama.
Kecerdasan buatan ini pun dapat mengatasi beragam tantangan,
seperti manufaktur, produksi pangan, layanan kesehatan, perubahan iklim, hingga
mengoptimalkan efisiensi aktivitas bisnis.
Mengamati tren teknologi AI pada tahun 2024 di atas, kita
perlu mengikuti perubahan tersebut dan cepat mengadopsinya untuk kehidupan
sehari-hari. Suka tidak suka, perubahan itu jadi satu-satunya yang terus muncul
secara konstan.