Sarjan Tahir: Ciptakan Ekosistem Pangan, Pandutani All Out Kawal Program Makan Bergizi Gratis

By PorosBumi 11 Des 2024, 09:55:29 WIB Nadi Negeri
Sarjan Tahir: Ciptakan Ekosistem Pangan, Pandutani All Out Kawal Program Makan Bergizi Gratis

JAKARTA – Seluruh pengurus berikut para anggota Pandutani Indonesia (Patani) mulai dari pusat hingga kantor wilayah (kanwil) provinsi, kota dan kabupaten kini makin masif dan all out mengawal program makan bergizi gratis (MBG) yang digulirkan pemerintah Prabowo-Gibran. Selain dinilai positif karena bertujuan untuk mencukupi gizi para siswa, program MBG juga mampu menciptakan ekosistem pangan dan mengakselerasi perekonomian daerah.

“Setiap Kanwil Pandutani di daerah-daerah tentunya punya potensi, karakter dan SDM berbeda-beda, yang pastinya akan sangat dibutuhkan untuk mendorong suksesnya program makan bergizi gratis di daerahnya. Untuk mengoptimalkan potensi ini, Pandutani di daerah sampai pusat tentu juga mesti berkolaborasi dengan pihak-pihak terkait, terutama dengan pemerintah, swasta, komunitas dan masyarakat,” ujar Ketua Umum Pandutani Indonesia (Patani) Sarjan Tahir, di Jakarta, Rabu (11/12/2024).

Sarjan menyatakan, sebagai organisasi profesional yang bersifat terbuka, independent dan parsipatif serta peduli dengan kemajuan bangsa dan kesejahteraan masyarakat, para anggota dan pengurus Pandutani wajib mengambil peran sesuai profesi dan latar belakang keilmuan masing-masing, dengan tetap mengikuti arah dan kebijakan yang sudah ditetapkan tentunya.

Baca Lainnya :

“Sebagai bentuk keseriusan mengawal program MBG ini, Pandutani telah menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, di antaranya dengan Gabungan Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo), Jakarta Sereal, JNE, Badan Gizi Nasional dan lain-lain. Pandutani juga telah menyediakan market place pataniku.com untuk para anggota Pandutani dan pihak luar bertransaksi secara online terkait kebutuhan pangan, termasuk meluncurkan media online porosbumi.com yang di dalamnya ada kanal khusus berita-berita soal pangan,” paparnya.

Sarjan pun memastikan, pihaknya juga telah mempersiapkan jejaring penyuplai dan distribusi dalam ekosistem pangan yang dapat diintegrasikan guna menunjang pelaksanaan program MBG, sehingga memenuhi standar yang ditetapkan. "Yang paling utama adalah jaminan keamanan pangannya. Kita harus memastikan bahwa setiap makanan yang disajikan tidak hanya bergizi, tetapi juga aman untuk dikonsumsi," ujarnya.

Dipaparkan Sarjan, saat ini Pandutani yang memiliki 20 Kanwil di tingkat provinsi dan sekitar 40.000 anggota yang tersebar di seluruh Indonesia senantiasa fokus dalam isu-isu ketahanan pangan, bahkan memiliki program Kampung Patani yang sudah berjalan sejak 2021. “Kampung Patani ini salah satu dari banyak program Pandutani di bidang ketahanan pangan yang kita dorong untuk turut mengawal program Makan Bergizi Gratis, terutama memasok kebutuhan atau bahan bakunya,” tutur Sarjan.

Adapun pasokan bahan baku yang digunakan dalam program ini berasal dari petani lokal dan para mitra Kanwil Pandutani di sekitar unit pelayanan yang ada di daerah-daerah. Dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di sekitar layanan, program ini tidak hanya berfokus pada kesehatan anak-anak, tetapi juga berkontribusi pada perekonomian lokal.

“Kehadiran program MBG ini membuat ekosistem pangan kita mulai bergerak positif dan program ini tentu sangat berkontribusi pada perekonomian lokal. Dari beras, telur, daging ayam, sayuran, hingga produk jadi seperti tahu dan tempe, setiap elemen dalam paket MBG ini diambil dari tangan para petani yang turut mendukung keberlanjutan program ini,’’ ungkap Sarjan.

Diketahui, pada September 2024 lalu, Pandutani bersama Gabungan Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo) telah melakukan MoU, guna menyiapkan pasokan kebutuhan pangan untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG), khususnya tahu dan tempe.

Pada kesempatan itu, Ketua Umum Gakoptindo Aip Syaifuddin mengaku pihaknya sangat antusiasme setiap kali bekerja sama dengan Pandutani. Apalagi kerja sama dalam mengawal program prioritas pemerintahan Prabowo, terutama dalam hal ketersediaan kedelai dan pemasaran tempe/tahu untuk program MBG serta peningkatan produksi kedelai lokal.

Menurut pria yang akrap disapa Aip ini, dengan melibatkan koperasi produsen tahu/tempe secara tidak langsung turut pula meningkatkan kesejahteraan masyarakat. "Ini membantu dan lebih adil karena melibatkan puluhan bahkan ratusan pengrajin tahu dan tempe," jelas Aip.

Ia juga memastikan produksi tahu/tempe dari koperasi produsen tahu/tempe sudah sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) yang ditetapkan pemerintah termasuk dengan kontrol kebersihan dan kesehatannya. Kemudian, dari sisi harga dan ketersediaan barang juga relatif terjaga daripada membeli langsung di pasar. "Kalau dari koperasi produsen tahu tempe kan pasti ada kontrak, jadi suplainya pasti terjamin termasuk dari harga dan kebersihan," ungkap Aip. (hendri irawan)

 

 




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment