- Swasembada Pangan Optimistis Cepat Terwujud dengan Kolaborasi NFA dan Kementrans
- Konsisten Meliput Sampah Demi Edukasi dan Solusi
- BBM Aman, Menteri ESDM Apresiasi Kesiapan Satgas Nataru Pertamina
- Dorong Energi Terbarukan, Pertamina Tampung Minyak Jelantah di Wilayah Jabodetabek dan Bandung
- Tangkap Pelaku Penganiayaan Aktivis Pembela HAM Lingkungan Hidup di Teluk Bintuni, Papua Barat
- Mentan Amran dan Panglima TNI Perkuat Kolaborasi Wujudkan Swasembada Pangan
- Gateway of Java, Menjelajah Indahnya Panorama Yogyakarta
- Resmi Dilantik, DPC HIPPI Jakarta Timur Siap Berkolaborasi dengan Berbagai Pihak
- Ketum Pandutani: Pemaafan Koruptor yang Kembalikan Uang Korupsi Efektif Memulihkan Keuangan Negara
- Kemenekraf Dorong Penguatan Ekonomi Perempuan Melalui \'Emak-Emak Matic\'
Sarjan Tahir: Ciptakan Ekosistem Pangan, Pandutani All Out Kawal Program Makan Bergizi Gratis
JAKARTA – Seluruh pengurus berikut para anggota Pandutani Indonesia
(Patani) mulai dari pusat hingga kantor wilayah (kanwil) provinsi, kota dan
kabupaten kini makin masif dan all out mengawal program makan bergizi
gratis (MBG) yang digulirkan pemerintah Prabowo-Gibran. Selain dinilai
positif karena bertujuan untuk mencukupi gizi para siswa, program MBG juga mampu
menciptakan ekosistem pangan dan mengakselerasi perekonomian daerah.
“Setiap Kanwil Pandutani
di daerah-daerah tentunya punya potensi, karakter dan SDM berbeda-beda, yang
pastinya akan sangat dibutuhkan untuk mendorong suksesnya program makan bergizi
gratis di daerahnya. Untuk mengoptimalkan potensi ini, Pandutani di daerah
sampai pusat tentu juga mesti berkolaborasi dengan pihak-pihak terkait,
terutama dengan pemerintah, swasta, komunitas dan masyarakat,” ujar Ketua Umum
Pandutani Indonesia (Patani) Sarjan Tahir, di Jakarta, Rabu (11/12/2024).
Sarjan menyatakan, sebagai
organisasi profesional yang bersifat terbuka, independent dan parsipatif serta
peduli dengan kemajuan bangsa dan kesejahteraan masyarakat, para anggota dan
pengurus Pandutani wajib mengambil peran sesuai profesi dan latar belakang keilmuan
masing-masing, dengan tetap mengikuti arah dan kebijakan yang sudah ditetapkan
tentunya.
Baca Lainnya :
- Jejak Kerja Paksa Awak Kapal Indonesia di Kapal Taiwan dalam Produk Tuna Kalengan0
- Jalan Nyaman di Liburan Akhir Tahun0
- Menilik Kembali Isu Susu di Tahun 20240
- Jelang Nataru 2024/2025, Pertamina Pastikan Kebutuhan Energi Nasional Aman0
- Mengapa Rezim Assad Runtuh di Suriah dan Terjadi Begitu Cepat0
“Sebagai bentuk
keseriusan mengawal program MBG ini, Pandutani telah menjalin kerja sama dengan
berbagai pihak, di antaranya dengan Gabungan Koperasi Produsen Tahu Tempe
Indonesia (Gakoptindo), Jakarta Sereal, JNE, Badan Gizi Nasional dan lain-lain. Pandutani juga telah menyediakan market place pataniku.com untuk para
anggota Pandutani dan pihak luar bertransaksi secara online terkait kebutuhan pangan, termasuk
meluncurkan media online porosbumi.com yang di dalamnya ada kanal khusus
berita-berita soal pangan,” paparnya.
Sarjan pun memastikan,
pihaknya juga telah mempersiapkan jejaring penyuplai dan distribusi dalam ekosistem
pangan yang dapat diintegrasikan guna menunjang pelaksanaan program MBG,
sehingga memenuhi standar yang ditetapkan. "Yang paling utama adalah
jaminan keamanan pangannya. Kita harus memastikan bahwa setiap makanan yang
disajikan tidak hanya bergizi, tetapi juga aman untuk dikonsumsi,"
ujarnya.
Dipaparkan Sarjan, saat
ini Pandutani yang memiliki 20 Kanwil di tingkat provinsi dan sekitar 40.000
anggota yang tersebar di seluruh Indonesia senantiasa fokus dalam isu-isu
ketahanan pangan, bahkan memiliki program Kampung Patani yang sudah berjalan
sejak 2021. “Kampung Patani ini salah satu dari banyak program Pandutani di
bidang ketahanan pangan yang kita dorong untuk turut mengawal program Makan Bergizi
Gratis, terutama memasok kebutuhan atau bahan bakunya,” tutur Sarjan.
Adapun pasokan bahan
baku yang digunakan dalam program ini berasal dari petani lokal dan para mitra Kanwil
Pandutani di sekitar unit pelayanan yang ada di daerah-daerah. Dengan
memanfaatkan sumber daya yang ada di sekitar layanan, program ini tidak hanya berfokus
pada kesehatan anak-anak, tetapi juga berkontribusi pada perekonomian lokal.
“Kehadiran program MBG
ini membuat ekosistem pangan kita mulai bergerak positif dan program ini tentu
sangat berkontribusi pada perekonomian lokal. Dari beras, telur, daging ayam,
sayuran, hingga produk jadi seperti tahu dan tempe, setiap elemen dalam paket MBG
ini diambil dari tangan para petani yang turut mendukung keberlanjutan program
ini,’’ ungkap Sarjan.
Diketahui, pada September
2024 lalu, Pandutani bersama Gabungan Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia
(Gakoptindo) telah melakukan MoU, guna menyiapkan pasokan kebutuhan pangan
untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG), khususnya tahu dan tempe.
Pada kesempatan itu, Ketua
Umum Gakoptindo Aip Syaifuddin mengaku pihaknya sangat antusiasme setiap kali
bekerja sama dengan Pandutani. Apalagi kerja sama dalam mengawal program prioritas
pemerintahan Prabowo, terutama dalam hal ketersediaan kedelai dan pemasaran
tempe/tahu untuk program MBG serta peningkatan produksi kedelai lokal.
Menurut pria yang akrap
disapa Aip ini, dengan melibatkan koperasi produsen tahu/tempe secara tidak
langsung turut pula meningkatkan kesejahteraan masyarakat. "Ini membantu
dan lebih adil karena melibatkan puluhan bahkan ratusan pengrajin tahu dan
tempe," jelas Aip.
Ia juga memastikan
produksi tahu/tempe dari koperasi produsen tahu/tempe sudah sesuai dengan
Standar Nasional Indonesia (SNI) yang ditetapkan pemerintah termasuk dengan
kontrol kebersihan dan kesehatannya. Kemudian, dari sisi harga dan ketersediaan
barang juga relatif terjaga daripada membeli langsung di pasar. "Kalau
dari koperasi produsen tahu tempe kan pasti ada kontrak, jadi suplainya pasti
terjamin termasuk dari harga dan kebersihan," ungkap Aip. (hendri
irawan)