- Swasembada Pangan Optimistis Cepat Terwujud dengan Kolaborasi NFA dan Kementrans
- Konsisten Meliput Sampah Demi Edukasi dan Solusi
- BBM Aman, Menteri ESDM Apresiasi Kesiapan Satgas Nataru Pertamina
- Dorong Energi Terbarukan, Pertamina Tampung Minyak Jelantah di Wilayah Jabodetabek dan Bandung
- Tangkap Pelaku Penganiayaan Aktivis Pembela HAM Lingkungan Hidup di Teluk Bintuni, Papua Barat
- Mentan Amran dan Panglima TNI Perkuat Kolaborasi Wujudkan Swasembada Pangan
- Gateway of Java, Menjelajah Indahnya Panorama Yogyakarta
- Resmi Dilantik, DPC HIPPI Jakarta Timur Siap Berkolaborasi dengan Berbagai Pihak
- Ketum Pandutani: Pemaafan Koruptor yang Kembalikan Uang Korupsi Efektif Memulihkan Keuangan Negara
- Kemenekraf Dorong Penguatan Ekonomi Perempuan Melalui \'Emak-Emak Matic\'
China Mulai Bangun Kereta Hyperloop, Melesat Melebihi Kecepatan Pesawat
Keterangan Gambar : China mulai membangun jaringan kereta hyperloop yang mampu melesat melebihi kecepatan pesawat. Foto/Mail Online
China Mulai Bangun Kereta Hyperloop, Melesat Melebihi Kecepatan Pesawat
BEIJING – China mulai membangun jaringan kereta hyperloop yang mampu melesat melebihi kecepatan pesawat. Jaringan kereta hyperloop di China dikenal sebagai maglev menggunakan magnet di atas rel sehingga mampu mencapai kecepatan sangat tinggi.
China ingin membangun jaringan kereta maglev yang luas di seluruh negeri, yang akan menempuh jarak lebih dari 621 mil (1.000 km) untuk mengangkut penumpang. Kecepatan kereta ini mendekati kecepatan pesawat Boeing 737 pada ketinggian jelajah 560 mil per jam.
Baca Lainnya :
- Taksi Listrik Evista Mempercepat Masa Depan Hijau Indonesia0
- NASA Tunda Kembali Misi Pendaratan di Bulan, Netizen Gaungkan Teori Konspirasi yang Ditutupi AS0
- Rusia Luncurkan Satelit Misterius ke Orbit Bumi, AS Curigai Senjata Luar Angkasa0
- Model Prediksi Cuaca AI Mengalahkan Sistem Prakiraan Cuaca Tradisional Terbaik0
- Tanpa Android, Huawei Luncurkan Mate 70 Series dengan HarmonyOS0
Kereta maglev ini akan diangkut dalam hyperloop, terowongan tertutup untuk mengurangi hambatan udara dan dengan demikian memungkinkan kereta maglev melaju lebih cepat.
China sudah memiliki dua jalur kereta maglev, yaitu Changsha Maglev dan Shanghai Maglev, tetapi keduanya hanya melaju dengan kecepatan masing-masing 62 mph dan 268 mph.
Global Times, surat kabar tabloid harian milik Partai Komunis China melaporkan negeri Tirai Bambu ini telah memulai pembangunan bagian baru dari jaringan maglev. Dikutip dari laman Mail Online, Senin (9/12/2024), perpanjangan ini akan membentang sejauh 30 mil (48,7 km) antara Changsha dan Liuyang di provinsi Hunan.
Dengan biaya 10,44 miliar yuan (£1,1 miliar atau Rp22,2 triliun), ini merupakan perpanjangan dari jalur Changsha Maglev yang sudah ada. Ini merupakan jalur maglev kedua Tiongkok setelah Shanghai Maglev, dan menjadi maglev berkecepatan tinggi pertama yang dioperasikan secara komersial di dunia.
Kecepatan yang dirancang untuk perluasan tersebut akan mencapai sekitar 100 mph (160 km) per jam, tetapi jalur lain dalam jaringan maglev negara tersebut melaju jauh lebih cepat dari ini. Shanghai Maglev, yang dibuka lebih dari dua dekade lalu, masih menjadi kereta komersial tercepat di dunia dengan kecepatan puncak 268 mph (431 km/jam).
Mengangkut ribuan penumpang dan wisatawan per hari, Shanghai Maglev menempuh perjalanan sejauh 19 mil (30,5km) antara dua terminal di kota tersebut dalam waktu kurang dari 7,5 menit. Meskipun China telah menggunakan teknologi maglev selama hampir dua dekade dalam skala yang sangat terbatas, negara tersebut memiliki ambisi besar untuk memperluasnya ke seluruh negeri.
Konsep kereta hyperloop pertama kali diusulkan pada tahun 1910 oleh insinyur AS Robert Goddard, kembali menarik perhatian pada tahun 2013 berkat white paper yang ditulis oleh pengusaha miliarder dan pendiri SpaceX, Elon Musk.
Saat ini, kecepatan maglev dibatasi hingga kurang dari 300 mil per jam karena hambatan udara yang berlebihan yang dialami pada kecepatan tersebut. Namun, desain tabung vakum yang dikenal sebagai hyperloop dapat memungkinkan kereta tersebut melaju tujuh kali lebih cepat di masa mendatang.
Misalnya, kereta 'T-Flight' yang sedang dikerjakan oleh China Aerospace Science and Industry Corporation (CASIC) baru-baru ini mencapai rekor kecepatan 387 mph di lintasan uji pendek. Pada kecepatan tersebut, hanya dibutuhkan waktu kurang dari dua jam untuk menempuh perjalanan dari Beijing ke Shanghai – perjalanan sejauh lebih dari 1.000 km (620 mil).
Sebagai perbandingan, perjalanan akan memakan waktu tiga jam dengan pesawat dan 5,5 jam dengan kereta api berkecepatan tinggi. China juga memiliki kereta peluru 'Fuxing' berkecepatan tinggi, tetapi mereka tidak menggunakan teknologi maglev (levitasi magnetik).
Kereta tercepat di dunia dibangun oleh Jepang, tetapi belum digunakan secara komersial. Dioperasikan oleh Japan Railways Group, kereta maglev tersebut mencetak rekor dunia setelah mencapai 374mph (603kph) di lintasan eksperimental pada tahun 2016. Kereta maglev lain di Jepang mencapai 361mph di lintasan uji pada tahun 2003. (wib)