- Swasembada Pangan Optimistis Cepat Terwujud dengan Kolaborasi NFA dan Kementrans
- Konsisten Meliput Sampah Demi Edukasi dan Solusi
- BBM Aman, Menteri ESDM Apresiasi Kesiapan Satgas Nataru Pertamina
- Dorong Energi Terbarukan, Pertamina Tampung Minyak Jelantah di Wilayah Jabodetabek dan Bandung
- Tangkap Pelaku Penganiayaan Aktivis Pembela HAM Lingkungan Hidup di Teluk Bintuni, Papua Barat
- Mentan Amran dan Panglima TNI Perkuat Kolaborasi Wujudkan Swasembada Pangan
- Gateway of Java, Menjelajah Indahnya Panorama Yogyakarta
- Resmi Dilantik, DPC HIPPI Jakarta Timur Siap Berkolaborasi dengan Berbagai Pihak
- Ketum Pandutani: Pemaafan Koruptor yang Kembalikan Uang Korupsi Efektif Memulihkan Keuangan Negara
- Kemenekraf Dorong Penguatan Ekonomi Perempuan Melalui \'Emak-Emak Matic\'
Jejak Cakar Singa Raksasa Sigiriya, Situs Arkeologi Paling Penting di Sri Lanka
DI antara destinasi wisata sejarah yang penuh daya tarik, Cakar Singa di Sigiriya, Sri Lanka, adalah salah satu yang tak boleh dilewatkan. Landmark luar biasa ini, yang telah ada sejak abad ke-5, menjadi saksi bisu kehebatan peradaban masa lalu sekaligus daya tarik ikonik bagi wisatawan.
Cakar Singa adalah bagian dari tangga besar yang dahulu menghubungkan dasar tebing dengan istana megah di puncak batu Sigiriya. Batu ini pernah menjadi benteng yang luar biasa, dikelilingi oleh taman-taman yang tertata apik, kolam-kolam, serta lukisan dinding yang memukau. Cakar Singa melambangkan kekuatan dan keagungan tempat ini, sekaligus memberikan gambaran sekilas tentang kreativitas arsitektur masyarakat Sri Lanka kuno.
Baca Lainnya :
- Cara Repsol Honda Jaga Kepercayaan Diri Marquez0
- Kalahkan Federer, Djokovic Juara Wimbledon0
- 3 Cewek K-Pop Paling Hot Jalan Bersama0
- Inggris Bela Serangan Roket Hamas ke israel0
- Unjuk Rasa Anti-Yahudi Dikecam Eropa dan Dunia0
Kisah Cakar Singa tidak berhenti pada kejayaannya di masa lalu. Dari tahun 1904 hingga 2022, berbagai inisiatif pemeliharaan dilakukan untuk memastikan bahwa landmark ini tetap terjaga. Upaya ini menjadikan Sigiriya sebuah situs bersejarah yang tidak hanya mempesona tetapi juga memberikan wawasan mendalam tentang pentingnya melestarikan warisan budaya.
Hari ini, Cakar Singa masih berdiri gagah sebagai pintu masuk menuju puncak tebing, menyambut pengunjung yang ingin menyaksikan pemandangan spektakuler dari atas.
Warisan Dunia UNESCO
Sigiriya adalah situs batuan raksasa yang menjulang di atas hutan belantara Sri Lanka. Ini adalah salah satu situs arkeologi paling penting di negara ini dan telah diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. Situs ini dihiasi dengan reruntuhan istana, taman, dan rangkaian lukisan.
Sigiriya dibangun oleh Raja Kashyapa I pada abad ke-5 Masehi. Kashyapa mengkhianati dan membunuh ayahnya, Raja Dhatusena, untuk merebut tahta. Dia ingin membangun benteng yang tak tertembus, sehingga dipilihlah Sigiriya karena lokasinya yang strategis. Batu itu dikelilingi oleh hutan dan sangat sulit untuk didaki. Kashyapa juga membangun parit dan serangkaian benteng di sekitar batu.
Istana di puncak Sigiriya adalah kompleks yang mewah. Ada taman, kolam, dan air mancur. Ada juga lukisan wanita cantik, yang dikenal sebagai "apsaras." Kashyapa tinggal di istana selama 18 tahun, tetapi kekuasaan Kashyapa akhirnya ditumbangkan oleh saudara tirinya, Raja Moggallana I.
Reruntuhan Sigiriya masih berdiri hingga hari ini. Area yang paling menonjol adalah Teras Cakar Singa (Lion's Paw Terrace), yakni pintu masuk ke istana. Area ini dulu dijaga oleh patung singa raksasa. Patung itu telah dihancurkan, tetapi cakarnya tetap ada.
Peninggalan lain di Sigiriya termasuk Dinding Kaca (Mirror Wall), Taman Air (Water Gardens), dan kuil yang berada di dalam gua (Cave Temples). Area Dinding Kaca adalah lempengan batu yang dideretkan lalu dipoles hingga mengkilap. Saking kilapnya, dinding batu ini dulu digunakan oleh wanita istana untuk berkaca dan bersolek.
Taman Air adalah serangkaian kolam dan air mancur yang digunakan untuk irigasi dan rekreasi. Taman-taman itu ditata dengan indah dan merupakan tempat yang populer bagi pengunjung untuk bersantai dan menikmati pemandangan.
Terdapat pula serangkaian kuil Buddha yang diukir di sisi Sigiriya. Kuil-kuil ini adalah rumah bagi sejumlah patung dan lukisan, yang merupakan beberapa contoh seni Buddha tertua yang masih ada di Sri Lanka.
Sigiriya adalah tujuan wisata yang populer dan dapat dikunjungi sepanjang tahun. Waktu terbaik untuk berkunjung adalah selama musim kemarau, yaitu dari bulan Desember hingga April. Pendakian ke puncak batu cukup curam, namun sepadan dengan pemandangannya. Ada juga sejumlah hal lain yang dapat dilakukan di Sigiriya, seperti mengunjungi reruntuhan istana, taman, dan kuil.