- Swasembada Pangan Optimistis Cepat Terwujud dengan Kolaborasi NFA dan Kementrans
- Konsisten Meliput Sampah Demi Edukasi dan Solusi
- BBM Aman, Menteri ESDM Apresiasi Kesiapan Satgas Nataru Pertamina
- Dorong Energi Terbarukan, Pertamina Tampung Minyak Jelantah di Wilayah Jabodetabek dan Bandung
- Tangkap Pelaku Penganiayaan Aktivis Pembela HAM Lingkungan Hidup di Teluk Bintuni, Papua Barat
- Mentan Amran dan Panglima TNI Perkuat Kolaborasi Wujudkan Swasembada Pangan
- Gateway of Java, Menjelajah Indahnya Panorama Yogyakarta
- Resmi Dilantik, DPC HIPPI Jakarta Timur Siap Berkolaborasi dengan Berbagai Pihak
- Ketum Pandutani: Pemaafan Koruptor yang Kembalikan Uang Korupsi Efektif Memulihkan Keuangan Negara
- Kemenekraf Dorong Penguatan Ekonomi Perempuan Melalui \'Emak-Emak Matic\'
KPPU Dorong Pemerintah Realisasikan Impor Sapi sebanyak 318.000 Ekor
Kompas, MALANG - Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) M Syarkawi Rauf mendesak pemerintah untuk segera merealisasikan impor sapi bakalan sebayak 318.000 ekor.
Hal itu sebagai antisipasi kebutuhan daging pada Bulan Juni dan Juli nanti. Sebab bulan Juni dan Juli bertepatan dengan Bulan Ramadhan yang menyebankan permintaan daging sapi naik.
"Untuk memenuhi kebutuhan di Bulan Juni - Juli. Karena pada Juni - Juli memasuki Bulan Ramadhan. Biasanya permintaan daging sapi mengalami peningkatan. Kalau melihat siklusnya, kalau Ramadhan itu harga naik terus," katanya saat sidak peternak sapi di Dusun Jatimulyo, Desa Jatiguwi, Kecamatan Sumber Pucung, Kabupaten Malang, Senin (30/1/2017).
Baca Lainnya :
- RI Punya Lahan Potensial untuk Kedelai dari Aceh Hingga Sulsel0
- Sumut targetkan produksi padi 5,2 juta ton0
- MENGGALI POTENSI DESA LEWAT KEWIRAUSAHAAN0
- Komitmen Majukan Desa, Pemkab PALI Gandeng Patani0
- Patani Rajut Potensi Desa di PALI0
Sampai saat ini, Syarkawi menyebut izin impor untuk 318.000 ekor sapi bakalan itu belum sepenuhnya terealisasi. Jika sampai pada Bulan Maret nanti belum juga terealisasi sepenuhnya, Syarkawi menyakini persoalan kenaikan harga daging sapi saat Bulan Ramadhan kembali melambung.
Sebab, sapi bakalan yang diimpor dengan berat kurang dari 500 kilogram, harus digemukkan selama kurang lebih empat bulan. Hal itu supaya sapi mencapai beratan tertentu untuk bisa dipotong dan dipasok ke pasar.
"Nah 318.000 ekor ini realisasinya masih kurang. Ini harus kita dorong dari sekarang. Karena persoalan nanti di Juni maupun Juli itu tergantung dengan upaya kita di Bulan Februari dan Maret ini," jelasnya.
Syarkawi menjelaskan, saat ini harga sapi bakalan sudah di atas Rp 10 juta per ekor dengan berat 250 kilogram. Dengan harga sapi yang demikian, harga daging sapi bisa mencapai Rp 120.000 per kilogram. Kedepan, pemerintah diharapkan bisa menurunkan harga sapi bakalan di bawah Rp 10 juta.