- Swasembada Pangan Optimistis Cepat Terwujud dengan Kolaborasi NFA dan Kementrans
- Konsisten Meliput Sampah Demi Edukasi dan Solusi
- BBM Aman, Menteri ESDM Apresiasi Kesiapan Satgas Nataru Pertamina
- Dorong Energi Terbarukan, Pertamina Tampung Minyak Jelantah di Wilayah Jabodetabek dan Bandung
- Tangkap Pelaku Penganiayaan Aktivis Pembela HAM Lingkungan Hidup di Teluk Bintuni, Papua Barat
- Mentan Amran dan Panglima TNI Perkuat Kolaborasi Wujudkan Swasembada Pangan
- Gateway of Java, Menjelajah Indahnya Panorama Yogyakarta
- Resmi Dilantik, DPC HIPPI Jakarta Timur Siap Berkolaborasi dengan Berbagai Pihak
- Ketum Pandutani: Pemaafan Koruptor yang Kembalikan Uang Korupsi Efektif Memulihkan Keuangan Negara
- Kemenekraf Dorong Penguatan Ekonomi Perempuan Melalui \'Emak-Emak Matic\'
Manfaatkan Limbah Ternak untuk Tingkatkan Keterampilan Siswa
TIMESINDONESIA, PASURUAN – SMP Negeri 2 Puspo Pasuruan memanfaatkan potensi desa setempat untuk pelestarian lingkungan. Sekolah ini terletak di Desa Pusungmalang dan Desa Keduwung yang mayoritas penduduknya petani sayur mayur, tanaman pangan jagung lokal, peternak sapi perah, dan sebagian petani kebun kopi arabica.
Penduduk yang memiliki usaha peternakan dapat menghasilkan susu segar untuk kebutuhan sehari harinya. Sedangkan limbah ternaknya di buang begitu saja karena manfaat akan pupuk organik belum banyak yang mengerti. Melihat kondisi itu Kepala SMP N 2 Puspo, Bambang Joko Wiyono, M.Pd yang juga tokoh petani berniat mengolah limbah ternak.
Ia sendiri pernah di Bina oleh LIPI Program IPTEKDA Tahun 2001 tentang pemanfaatan limbah ternak menjadi pupuk BOCASI dan limbah tanaman menjadi pakan ternak alternatif. "Maka kami bersama guru ketrampilan mencoba melakukan gebrakan membuat pupuk organik dari limbah ternak melalui teknik Teknologi Tepat Guna, bersama siswa siswi SMPN 2 Puspo Satu Atap," ujarnya .
Baca Lainnya :
- Smart Village : Inovasi Pembangunan Desa0
- Mengajak Mencintai Desa0
- Sukseskan Upsus SIWAB, Kementan dorong Pemanfaatan Sumber Daya Lokal dan Peran Aktif Masyarakat0
- Petani Khawatirkan Penurunan Harga Gabah di Indramayu0
- Harga Daging Ayam di Pekalongan Turun0
Ia juga memaparkan cara membuat pupuk organik dari limbah ternak. Yaitu melalui proses fermentasi, dari bahan baku yang sudah disediakan dicampur dengan bakteri efektif. Kemudian dibiarkan selama satu minggu, kembali dibolak balik dan dibiarkan kembali sampai tingkat suhunya menurun kurang lebih 30 derajat. Tujuan dari pemanfaatan limbah ini untuk menambah keterampilan dan membekali siswa. Sehingga setelah lulus dari sekolah sudah mempunyai bekal ilmu tambahan tentang Teknologi Tepat Guna.
Harapannya tak hanya meningkatkan kualitas bagi masyarakat terutama siswa SMPN 2 Puspo. Tetapi juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat yang lebih baik terutama di bidang pengetahuan budi daya tanaman organik. Selain itu, kedepan akan dijalin kerja sama dengan tokoh petani, instansi pemerintah dalam rangka pemasaran produk. Sehingga mendapatkan nilai tambah, khusus nya bagi sekolah dan masyarakat.(*)
sumber : timesindonesia.co.id