Daya Tampung Ternak di Kaltara Belum Dimanfaatkan Maksimal

By Anggun Pratiwi 01 Mar 2017, 14:19:00 WIB Humaniora
Daya Tampung Ternak di Kaltara Belum Dimanfaatkan Maksimal

PROKAL.CO, TARAKAN – Upaya untuk merealisasikan swasembada daging sapi pada 2026 membutuhkan sinergi antara pemerintah dan masyarakat. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) adalah meningkatkan kegiatan terpadu seperti pembibitan ternak, kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veternier.

Sekretaris Provinsi Kaltara, H Badrun mengatakan saat ini populasi ternak Kaltara berkisar 26.643 satuan ternak, padahal kapasitas daya tampung ternak di Kaltara mencapai 5.183.648 ekor ternak. Artinya masih tersedia kawasan untuk dilakukannya pengembangan sekitar 5.157.005 ekor ternak.

“Lokasi-lokasi tersebut dapat diintegrasikan dengan lokasi tanaman pertanian dan kehutanan, pinggiran sungai, pinggiran jalan, area sekitar belakang pemukiman, padang rumput, semak belukar, eks pertambangan bahkan bisa memanfaatkan lokasi-lokasi yang mempuni untuk dilakukannya pengembangan ternak,” jelas Badrun dalam sambutannya, kemarin (28/2).

Baca Lainnya :

Agar program-program peningkatan produksi ternak dapat tercapai, Badrun mengatakan hal ini harus didukung dengan program-program pemerintah agar bisa bersinergi dengan masyarakat seperti mengadakan kegiatan-kegiatan terpadu yang berhubungan dengan peningkatan ternak.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian Provinsi Kaltara, Heri Rudiono mengatakan, dari hasil pertemuan nasional yang membahas program peningkatan peternakan sapi bahwa Indonesia saat ini memiliki target Inseminasi Buatan (IB) sekitar 188.000 ekor. Namun, di Kaltara saat ini yang telah direalisasikan sekitar 176.000 ekor.

“Sekitar 79 ekor sapi yang melahirkan dan sekitar 56 ekor sapi yang telah lahir,” jelas Heri.

Lanjut Heri, berdasarkan hasil laporan realisasi pelaksanaan IB secara nasional, Kaltara berhasil  meraih peringkat 5 pada Januari lalu, dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kualitas kerja yang tepat dan baik.

Jenis ternak yang paling banyak mendominasi di Kaltara adalah sapi potong yang terdiri dari jenis Bali, Simental, Brahman danyang dan jenis Bali yang paling banyak diternakkan di Kaltara.

“Memang jenis sapi Bali yang mendominasi. Namun, harga nilai jual sapi sangat fluktuatif atau tidak menentu yang bisa saja terus meningkat.  Rencanya akan kami IB agar perternak mendapatkan nilai jual yang lebih,” harap Heri.

Selain sapi, pihaknya akan menambah jumlah ternak unggas di Kota Tarakan seperti ayam potong. Karena saat ini ketersediaan ayam potong masih disuplai dari luar Kaltara seperti Berau, Kalimantan Timur dengan itu pihaknya berupaya untuk meningkatkan program agar kebutuhan ayam potong dapat segera tercukupi dengan baik.

 “Dengan pemberdayaan peternak yang ada dan analisa kebutuhan pakan yang dapat kami subtitusi, diharapkan harganya akan lebih murah,” kata Heri.

Sementara itu, Kepala DinasPangan Pertanian dan Perikanan, KotaTarakan Wipratono Subagyo mengatakan bahwa sesuai arahan walikota ketika memberikan arahan, pihaknya diminta untuk memberikan komitmen pada tujuan dan pembangunan pangan, pertanian dan perikanan, agar dapat mencukupi kebutuhan pangan secara kuantitas dan berkualitas.

 “Syukur kami sudah dapat menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari kegiatan tersebut,” bebernya.

Lanjutnya, sesuai dengan program nasional untuk mencukupi ketersediaan daging, saat ini Kota Tarakan telah melaksanakan upaya khusus sapi wajib bunting yang tentunya dengan pelaksanaan IB. Diakuinya saat ini ada beberapa petugas IB yang aktif setiap hari telah melaksanakan program kawin suntik.

“Secara SOP, pihak kami akan mengunjungi lapangan setelah mendengar dan menerima laporan dari peternak untuk melaksanakan kawin suntik itu,” jelasnya.

Wipratono menjelaskan, jika berdasarkan pada model lama pemerintah memberikan satu pasang ternak sapi berjenis kelamin jantan dan betina, setelah itu peternak harus mengembalikan 3 ekor sapi kepada pemerintah. Dan setelah mengembalikan 3 ekor sapi, maka 2 ekor sapi tersebut akan dimiliki oleh peternak.

“Diharapkan melalui semua program itu dapat mencukupi ketersediaan daging secara kuantitatif dan kualitatif,” pungkasnya. (*/yed/nri)

sumber : kaltara.prokal.co




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment