- Swasembada Pangan Optimistis Cepat Terwujud dengan Kolaborasi NFA dan Kementrans
- Konsisten Meliput Sampah Demi Edukasi dan Solusi
- BBM Aman, Menteri ESDM Apresiasi Kesiapan Satgas Nataru Pertamina
- Dorong Energi Terbarukan, Pertamina Tampung Minyak Jelantah di Wilayah Jabodetabek dan Bandung
- Tangkap Pelaku Penganiayaan Aktivis Pembela HAM Lingkungan Hidup di Teluk Bintuni, Papua Barat
- Mentan Amran dan Panglima TNI Perkuat Kolaborasi Wujudkan Swasembada Pangan
- Gateway of Java, Menjelajah Indahnya Panorama Yogyakarta
- Resmi Dilantik, DPC HIPPI Jakarta Timur Siap Berkolaborasi dengan Berbagai Pihak
- Ketum Pandutani: Pemaafan Koruptor yang Kembalikan Uang Korupsi Efektif Memulihkan Keuangan Negara
- Kemenekraf Dorong Penguatan Ekonomi Perempuan Melalui \'Emak-Emak Matic\'
Industri Kabel RI Berpeluang Perluas Pasar Ekspor
JAKARTA - Kementerian Perindustrian
semakin gencar untuk memperkenalkan kemampuan industri dalam negeri di berbagai
event internasional. Tujuannya antara lain memperluas akses pasar, membuka
peluang kerja sama, dan menarik investasi. Upaya ini misalnya memfasilitasi
enam industri wire dan kabel nasional untuk ikut berpartisipasi pada pameran
Wire and Cable Show Vietnam 2024 di Hanoi, Vietnam.
“Pameran ini merupakan ajang penting bagi Indonesia untuk
mempromosikan industri wire dan kabel dalam negeri yang sudah memiliki Tingkat
Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang tinggi sehingga bisa membuka peluang akses
pasar dan keterlibatan dalam rantai pasok global,” kata Direktur Industri
Logam, Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan
Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Rizky Aditya Wijaya dalam keterangannya di
Jakarta, Selasa (26/11).
Keenam produsen wire dan kabel nasional yang terlibat pameran
Wire and Cable Show Vietnam 2024 di Hanoi, Vietnam pada 20-22 November 2024 tersebut,
yaitu PT Multi Kencana Niagatama, PT Prima Indah Lestari, PT Supreme Cable
Manufacturing & Commerce, Tbk, PT ZTT Cable Indonesia, PT Maju Bersama
Gemilang, dan PT Panca Utama Selaras.
Baca Lainnya :
- Sinergi Kemenkop-KemenTrans Bangun Kemandirian Ekonomi di Kawasan Transmigrasi0
- Kehadiran Indonesia di KTT G20 Perkuat Komitmen Energi Hijau dan Pajak Internasional0
- Ketegangan Global Picu Lonjakan Harga Minyak WTI Hari Ini0
- Duel Mike Tyson vs Jake Paul Dongkrak Saham Netflix0
- Wamenkop: Koperasi Konsumen Bank Nagari Jadi Role Model Holdingisasi Koperasi0
Delegasi Indonesia ini menampilkan beragam produk wire dan
kabel untuk kebutuhan ketenagalistrikan seperti wire dan kabel elektronik,
kabel fiber optik, dan konektor transmisi kabel tegangan tinggi. Berdasarkan
catatan Asosiasi Pabrik Kabel Indonesia (Apkabel), kemampuan dan kapasitas
industri kabel serat optik di Indonesia sudah mumpuni dan telah mampu membuat
semua jenis kabel serat optik dari ukuran kecil hingga besar.
Jenis kabel serat optik itu untuk keperluan di dalam gedung,
di udara dan dalam tanah, maupun duct, serta kabel dalam laut (sub marine
cable). Saat ini, total kapasitas produksi industri kabel serat optik mencapai
15 juta ScKm (Kmfiber). Semua proses kabel serat optik yang meliputi colouring,
tubing, stranding, armoring, serta sheathing atau jacketing sudah 100 persen
dapat dilakukan di dalam negeri.
Direktur Industri Logam menjelaskan, sektor industri kabel
sebagai salah satu produk hilir dari tembaga merupakan sektor yang harus terus
dikembangkan guna mendukung hilirisasi tembaga. Hal ini sejalan dengan Asta
Cita Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, yang salah satu poinnya adalah
melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah
dalam negeri.
“Produk kabel merupakan pendukung dari berbagai
infrastruktur bangunan dan komunikasi, seperti gedung, perumahan, fasilitas
ketenagalistrikan, dan konektivitas internet. Apalagi, keamanan listrik dan
kelancaran komunikasi sangat ditentukan juga pada kualitas kabel yang
digunakan,” paparnya.
Rizky mengemukakan, partisipasi Indonesia dalam gelaran Wire
& Cable Show Vietnam 2024 merupakan wujud kerja sama antara Kemenperin RI
dengan KBRI Hanoi. Kemenperin memberikan apresiasi atas dukungan KBRI Hanoi
dalam mewujudkan Paviliun Indonesia di Wire and Cable Show Vietnam 2024.
“Partisipasi Indonesia pada Wire and Cable Show Vietnam 2024
diharapkan mampu memperluas akses pasar industri kabel khususnya di wilayah
Asia Tenggara, serta dapat meningkatkan kontribusi pertumbuhan ekspor sektor
industri logam,” imbuhnya.
Pameran Wire and Cable Show Vietnam 2024 sebagai salah satu
pameran industri wire dan kabel terbesar di Vietnam dengan menyediakan ruang
pameran seluas hampir 3.500 m2 dan menampilkan sekitar 132 booth dengan 92
exhibitor. Wire and Cable Show Vietnam 2024 merupakan kombinasi dari pameran
dan forum bisnis industri, R&D, desain manufaktur, pengembangan aplikasi,
dan terhubungnya rantai pasok global.
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Pabrik Kabel Listrik
Indonesia (APKABEL) Noval Jamalullail turut menyampaikan apresiasi terhadap
keikutsertaan Delegasi Indonesia di ajang Wire and Cable Show Vietnam 2024.
”Kami mewakili industri kabel dan wire Indonesia mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Kemenperin, khususnya Direktorat Industri Logam ILMATE
dalam rangka mendukung serta memfasilitasi booth di Paviliun Indonesia pada
Pameran di Vietnam ini,” ungkapnya.
Menurut Noval, pameran Vietnam Wire and Cable Show 2024
adalah ajang bergengsi bagi industri kabel khususnya yang menghadirkan berbagai
macam produk wire, kabel, mesin-mesin dan peralatan produksi dari beberapa
negara besar seperti Korea, China, Indonesia, Malaysia dan Vietnam, sehingga
tenant exhibitor yang hadir komplit dari berbagai sisi produk.
“Selain itu lokasi pameran di Vietnam sangat baik dan bagus,
karena Vietnam sebagai negara berkembang dengan populasi yang cukup besar lebih
dari 100 juta orang menjadikan prospek market yang bagus dan menarik. Semoga
pameran ini membawa manfaat dan memenuhi target para exhibitor dan pengunjung
yang hadir,” ujarnya.
Pada rangkaian agenda pameran, dilaksanakan juga business
matching dengan industri kabel Vietnam yang mampu mengolah skrap tembaga
menjadi katoda tembaga hingga menjadi produk hilir seperti copper wire. Proses
produksi perusahaan tersebut sedikit berbeda dengan perusahaan yang sudah ada
di Indonesia saat ini karena menggunakan skrap tembaga untuk memproduksi katoda
tembaga.
Hasil diskusi dalam business matching tersebut, perusahaan
Vietnam tertarik untuk melakukan investasi di Indonesia dengan menggunakan
bahan baku skrap tembaga dalam negeri sehingga dapat meningkatkan nilai tambah
skrap tembaga Indonesia yang saat ini masih diekspor dalam bentuk mentah.
Apabila perusahaan tersebut berinvestasi di Indonesia, proyeksi nilai yang akan
digelontorkan sebesar USD16 juta untuk dapat meningkatkan nilai tambah skrap
tembaga dalam negeri.
Selama pameran, industri asal Indonesia juga memperoleh
beberapa potensial buyer di Vietnam untuk beberapa produk, seperti kabel flame
retardant, kabel photovoltaic, dan kabel fiber optic. Keikutsertaan Indonesia
pada Wire and Cable Show Vietnam 2024 diharapkan pula mampu menarik konsumen
baru bagi produsen dalam negeri, khususnya industri kabel, sehingga mampu
memperluas akses pasar dan menembus rantai pasok global.