Nilai tukar petani turun 0,58 persen pada Februari

By Andi Yazi 02 Mar 2017, 10:14:00 WIB Pangan
Nilai tukar petani turun 0,58 persen pada Februari

Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan nilai tukar petani (NTP) nasional pada Februari 2017 sebesar 100,33 atau turun sebesar 0,58 persen yang didorong oleh penurunan pada seluruh subsektor kecuali perikanan.

Kepala BPS Suhariyanto dalam jumpa pers mengatakan penurunan tersebut dikarenakan indeks harga yang diterima petani (It) turun sebesar 0,24 persen sedangkan indeks harga yang dibayar petani (Ib) mengalami kenaikan sebesar 0,34 persen.

"Hampir seluruh subsektor mengalami penurunan, hanya subsektor perikanan yang mengalami kenaikan," kata Suhariyanto, di Jakarta, Rabu.

Baca Lainnya :

NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani di pedesaan. Selain itu juga menunjukkan daya tukar dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun biaya produksi.

NTP nasional Februari 2017 sebesar 100,33 atau turun 0,58 persen dibanding NTP bulan sebelumnya yang sebesar 100,91.

Penurunan tersebut dipengaruhi oleh turunnya NTP pada subsektor tanaman pangan sebesar 1,61 persen, hortikultura 0,04 persen, tanaman perkebunan rakyat 0,04 persen dan peternakan 0,28 persen.

Sementara subsektor perikanan mengalami kenaikan 0,30 persen, nelayan 0,48 persen dan pembudidaya ikan 0,16 persen.

Pada Februari 2017, NTP Provinsi Jawa Timur mengalami penurunan terbesar mencapai 1,27 persen dibandingkan penurunan NTP provinsi lainnya. Sebaliknya, NTP Provinsi DKI Jakarta mengalami kenaikan tertinggi sebesar 1,17 persen.

Selain itu, terjadi inflasi pedesaan di Indonesia sebesar 0,38 persen disebabkan oleh naiknya seluruh kelompok penyusun indeks konsumsi rumah tangga (IKRT). Tercatat kenaikan tertinggi berasal dari kelompok transportasi dan komunikasi sebesar 0,47 persen.

Nilai tukar usaha rumah tangga pertanian (NTUP) nasional Februari 2017 sebesar 109,62 atau turun 0,56 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya.

"Untuk NTUP, petanya hampir sama dengan NTP. Penurunan terjadi hampir pada semua subsektor dan subsektor perikanan yang mengalami kenaikan," kata Suhariyanto.

 

Sumber: ANTARA




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment