Perkebunan, Sektor Menjanjikan di Kota Metropolitan Semarang

By Andi Yazi 28 Des 2017, 23:02:04 WIB Energi
Perkebunan, Sektor Menjanjikan di Kota Metropolitan Semarang

Detik, Semarang, - Kota Semarang, Jawa Tengah merupakan salah satu kota metropolitan yang industrinya berkembang. Namun siapa sangka ternyata pertanian dan perkebunan di ibu kota Jawa Tengah itu tetap menjanjikan dengan hasil kualitas yang baik.

Lahan pertanian di Kota Semarang jika digabung, memiliki luas 2.700 hektar. Mayoritas merupakan lahan pertanian, sedangkan lahan perkebunan tercatat ada 35,6 hektar yang terbagi ke 12 daerah antara lain Kebun Purwosari, Kebun Bubakan, Kebun Wates, Kebun Gunungpati, Kebun Cepoko, Kebun Nongko Sawit, Kebun Kramas, Kebun Tambangan, Kebun Cangkiran, dan Kebun Wonosari.

Dinas Pertanian Kota Semarang berusaha membantu sektor perkebunan yang bisa membantu perekenomian warga karena ternyata kualitas buah yang dihasilkan cukup baik. Kini sudah ada 1.543 pohon kelengkeng, 292 pohon durian, 1.801 pohon jambu, 138 pohon jambu air, 163 pohon sirkaya, 847 pohon sirsak madu, dan 34 pohon rambutan yang ditanam di perkebunan tersebut.Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menyempatkan memanen kelengkeng yang menjadi salah satu komoditas perkebunan di Kota Semarang dalam Panen Raya di kebun Cepoko, Kecamatan Gunungpati.

Baca Lainnya :

"Saya bangga dengan warga Cepoko yang telah menjalankan usaha budi daya ini. Meskipun wilayahnya merupakan daerah pengembangan namun warganya punya keinginan untuk memajukan daerahnya," kata Wali Kota yang akrab disapa Hendi itu, Rabu (1/2/2017).

Hendi menambahkan, sektor perkebunan memang kontribusinya masih kecil, namun melihat hasil yang baik, sektor tersebut berpotensi semakin besar."Budi daya buah di wilayah ini saya pikir sudah berhasil. Rasa syukur sebagai warga Gunungpati ini harus diwujudkan dengan semangat, swadaya untuk ikut membangun wilayah Gunungpati menjadi lebih baik," tandasnya.

Dalam pelaksanaan perkebunan di Kota Semarang, Dinas Pertanian berperan mengembangkan teknologi dan penyedia benih, pupuk, dan air. Hasil dari pembudidayaan buah tersebut diberlakukan bagi hasil dengan pembagian 70 persen untuk para petani dan 30 persen masuk ke dalam Pendapatan Asli Daerah.




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment