- Swasembada Pangan Optimistis Cepat Terwujud dengan Kolaborasi NFA dan Kementrans
- Konsisten Meliput Sampah Demi Edukasi dan Solusi
- BBM Aman, Menteri ESDM Apresiasi Kesiapan Satgas Nataru Pertamina
- Dorong Energi Terbarukan, Pertamina Tampung Minyak Jelantah di Wilayah Jabodetabek dan Bandung
- Tangkap Pelaku Penganiayaan Aktivis Pembela HAM Lingkungan Hidup di Teluk Bintuni, Papua Barat
- Mentan Amran dan Panglima TNI Perkuat Kolaborasi Wujudkan Swasembada Pangan
- Gateway of Java, Menjelajah Indahnya Panorama Yogyakarta
- Resmi Dilantik, DPC HIPPI Jakarta Timur Siap Berkolaborasi dengan Berbagai Pihak
- Ketum Pandutani: Pemaafan Koruptor yang Kembalikan Uang Korupsi Efektif Memulihkan Keuangan Negara
- Kemenekraf Dorong Penguatan Ekonomi Perempuan Melalui \'Emak-Emak Matic\'
Produk Perikanan Indonesia Diterima 140 Negara Sepanjang 2024
JAKARTA - Produk perikanan Indonesia
diterima di 140 negara sepanjang tahun 2024. Kinerja baik ini tak lepas dari
peran Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memastikan mutu hasil perikanan
memenuhi standar internasional.
Berdasarkan data, KKP memfasilitasi penerbitan 2.324 nomor
registrasi unit usaha perikanan ke negara mitra tujuan ekspor sejak Januari
hingga 16 Agustus 2024. Negara mitra dimaksud meliputi Uni Eropa dan Norwegia,
Korea Selatan, Arab Saudi, Tiongkok, Vietnam, Eropa Timur, hingga Kanada. Serta
penerbitan 1.499 nomor registrasi untuk unit pengolah ikan (UPI) yang terdaftar
di negara non-mitra melalui otoritas kompeten.
“Nomor registrasi ini diperlukan pelaku usaha yang ingin
menyasar pasar ekspor. Berdasarkan data kami, pada semester kedua 2024, produk
perikanan telah diterima di 140 dari 190 negara anggota PBB," urai Kepala
Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (BPPMHKP)
Ishartini dalam konferensi pers akhir tahun, Senin (16/12).
Baca Lainnya :
- Laporan Belanja Perpajakan Indonesia Peringkat Dua Dunia0
- Ini Alasan Memilih PT Vidi Bara Mandiri Menjadi Mitra dalam Bisnis Industri Energi dan Biomassa0
- Sejarah Harga Bitcoin: Perjalanan dari Nol hingga Ribuan Dolar0
- Transaksi Kripto di Indonesia Meningkat Tembus Rp475,13 Triliun0
- Pelepasan Ekspor Produk Kerajinan ke Amerika Serikat, Eropa, dan Timur Tengah0
Tingginya angka penerimaan hasil perikanan Indonesia di
pasar global tak lepas dari penerapan sistem jaminan mutu yang ditandai dengan
penerbitan sejumlah sertifikat berstandar internasional. Terdapat belasan ribu
sertifikat dalam sembilan kategori yang diterbitkan sepanjang tahun ini.
Rinciannya, serifikat Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB)
sebanyak 6.254 sertifikat, Cara Pembenihan Ikan yang Baik (CPIB) 2.575
sertifikat, Cara Penanganan Ikan yang Baik (CPIB) di atas kapal 3.515
sertifikat, Cara Pembuatan Pakan Ikan yang Baik (CPPIB) 269 sertifikat, Cara
Pembuatan Obat Ikan yang Baik (CPOIB) 51 sertifikat dan Cara Distribusi Obat
Ikan yang Baik (CDOIB) 32 sertifikat.
Kemudian sertifikasi produk perikanan pasca panen yang
terdiri dari Sertifikat kelayakan Pengolahan (SKP) telah terbit 3.558
sertifikat, Sistem Analisa Bahaya dan Pengendalian Titik Kritis (HACCP) 4.380
sertifikat dan terakhir layanan Sertifikat Pengelolaan Distribusi Ikan
(SPDI).
Sembilan sertifikasi ini terintegrasi dalam Sistem Jaminan
Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (SJMKHP) sekaligus menjadi bagian dari sistem
ketertelusuran (traceability) pada setiap rantai produksi. Sebagai quality
assurance BPPMHKP atau Badan Mutu telah memiliki kapasitas laboratorium untuk
34 jenis parameter mutu mulai dari kimia, mikrobiologi, parasit, uji molekuler
hingga organoleptik.
Sembilan jenis uji laboratorium ini diantaranya
mikrobiologi, parasit, logam berat, serta 1 jenis parameter bahan acuan yakni
parasit. "Kami menerapkan standar internasional dan ini dilaksanakan
di 46 UPT yang tersebar di seluruh Indonesia," urainya.
Melalui layanan hulu-hilir tersebut memudahkan pelaku usaha
yang akan melakukan ekspor hasil perikanan. Ishartini menyebut jajarannya yang
berada di pusat maupun UPT, siap memberikan pendampingan yang diperlukan agar
pelaku usaha bisa ekspor.
"Alhamdulillah indeks kepuasan masyarakat di semester
II tahun ini terhadap Badan Mutu nilainya 93,53 atau sangat baik. Terimakasih
atas kepercayannya dan jangan ragu untuk datang ke UPT kami,"
tutupnya.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu
Trenggono mengungkapkan KKP mendukung program hilirisasi yakni dengan
meningkatkan produksi perikanan di hulu yang bersumber dari perikanan tangkap
maupun budidaya. Ia menyebutkan, hasil perikanan tangkap Indonesia pada tahun
2022 sebanyak 7,5 juta ton, ikan budidaya 5,5 juta ton, sedangkan produksi
rumput laut sebesar 9,2 juta ton. (hendri irawan)