- Swasembada Pangan Optimistis Cepat Terwujud dengan Kolaborasi NFA dan Kementrans
- Konsisten Meliput Sampah Demi Edukasi dan Solusi
- BBM Aman, Menteri ESDM Apresiasi Kesiapan Satgas Nataru Pertamina
- Dorong Energi Terbarukan, Pertamina Tampung Minyak Jelantah di Wilayah Jabodetabek dan Bandung
- Tangkap Pelaku Penganiayaan Aktivis Pembela HAM Lingkungan Hidup di Teluk Bintuni, Papua Barat
- Mentan Amran dan Panglima TNI Perkuat Kolaborasi Wujudkan Swasembada Pangan
- Gateway of Java, Menjelajah Indahnya Panorama Yogyakarta
- Resmi Dilantik, DPC HIPPI Jakarta Timur Siap Berkolaborasi dengan Berbagai Pihak
- Ketum Pandutani: Pemaafan Koruptor yang Kembalikan Uang Korupsi Efektif Memulihkan Keuangan Negara
- Kemenekraf Dorong Penguatan Ekonomi Perempuan Melalui \'Emak-Emak Matic\'
Rusia Tangkap Warga Inggris yang Bertempur Bersama Ukraina di Wilayah Kursk
Keterangan Gambar : Militer Rusia telah menangkap seorang warga Inggris yang bertempur bersama pasukan Ukraina di wilayah Kursk yang diduduki sebagian Rusia. Foto/The Guardian
MOSKOW – Militer Rusia telah menangkap seorang warga negara Inggris yang bertempur bersama pasukan Ukraina di wilayah Kursk yang diduduki sebagian Rusia. Kantor Berita Rusia Tass dan media lain mengidentifikasi pria itu sebagai James Scott Rhys Anderson.
Tass menyebutkan Anderson telah bertugas sebagai pemberi sinyal di tentara Inggris selama empat tahun. Kemudian dia bergabung dengan Legiun Internasional Ukraina, yang dibentuk pada awal perang Rusia yang berlangsung hampir 3 tahun melawan tetangganya.
Dikutip dari laman huffpost, Senin (25/11/2024), di Ukraina, Anderson dilaporkan bertugas sebagai instruktur bagi pasukan Ukraina dan dikerahkan ke wilayah Kursk di luar keinginannya. Tass menerbitkan sebuah video pria itu yang mengatakan dalam bahasa Inggris bahwa ia tidak ingin berada "di sini."
Baca Lainnya :
- Ukraina Serang Sistem Pertahanan Udara Canggih Rusia di Kursk0
- Ilmuwan Temukan Alfabet Tertua di Makam Kuno Suriah dari Tahun 2400 SM0
- Kehadiran Indonesia di KTT G20 Perkuat Komitmen Energi Hijau dan Pajak Internasional0
- Ketegangan Global Picu Lonjakan Harga Minyak WTI Hari Ini0
- Menurut United Stated Representatives, 25% Obat Beredar di Dunia adalah Palsu0
Laporan tersebut tidak dapat diverifikasi secara independent. Namun, jika terkonfirmasi, laporan tersebut dapat menjadi salah satu kasus pertama yang diketahui publik tentang seorang warga negara Barat yang ditangkap di tanah Rusia saat berperang untuk Ukraina.
Kedutaan Besar Inggris di Moskow mengatakan bahwa para pejabat "mendukung keluarga seorang pria Inggris setelah adanya laporan tentang penahanannya" tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut. Kementerian Pertahanan Rusia tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Ayah prajurit tersebut, Scott Anderson, mengatakan kepada surat kabar Daily Mail Inggris bahwa komandan putranya di Ukraina telah memberitahunya bahwa pemuda itu telah ditangkap. Scott Anderson mengatakan bahwa putranya telah bertugas di militer Inggris selama empat tahun.
Kemudian putranya bekerja sebentar sebagai petugas tahanan polisi sebelum pergi ke Ukraina untuk berperang. Dia mengatakan sudah mencoba meyakinkan putranya untuk tidak bergabung dengan militer Ukraina, dan sekarang kekhawatirannya terjadi.
“Saya berharap dia akan digunakan sebagai alat tawar-menawar, tetapi putra saya mengatakan kepada saya bahwa mereka menyiksa tahanan dan saya sangat takut dia akan disiksa," katanya, Senin (25/11/2024).
Diketahui Legiun Internasional untuk Pertahanan Ukraina dibentuk atas permintaan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy tak lama setelah invasi skala penuh Rusia pada Februari 2022. Legiun adalah unit Angkatan Darat Ukraina yang sebagian besar terdiri dari sukarelawan asing.
Selain Legiun, Ukraina merekrut orang asing ke unit lain di tentaranya, mengisi regu, kompi, atau bahkan batalion. Pada awal perang, otoritas Ukraina mengatakan lebih dari 20.000 orang dari 52 negara datang ke Ukraina untuk membantu negara itu mempertahankan diri dari agresi Rusia.
Sejak saat itu, jumlah pejuang asing di jajaran militer Ukraina telah dirahasiakan. Pada Senin pagi, militer Rusia dilaporkan menyerang pusat kota Kharkiv, kota terbesar kedua Ukraina di timur laut, melukai sedikitnya 19 orang, menurut Wali Kota Ihor Terekhov.
Terekhov mengatakan serangan terhadap kawasan permukiman padat penduduk itu dilakukan oleh rudal S-400 yang dimodifikasi. Rudal menghantam “halaman yang dikelilingi oleh gedung-gedung bertingkat. Bangunan luar dan kendaraan terbakar.” (wib)