- Swasembada Pangan Optimistis Cepat Terwujud dengan Kolaborasi NFA dan Kementrans
- Konsisten Meliput Sampah Demi Edukasi dan Solusi
- BBM Aman, Menteri ESDM Apresiasi Kesiapan Satgas Nataru Pertamina
- Dorong Energi Terbarukan, Pertamina Tampung Minyak Jelantah di Wilayah Jabodetabek dan Bandung
- Tangkap Pelaku Penganiayaan Aktivis Pembela HAM Lingkungan Hidup di Teluk Bintuni, Papua Barat
- Mentan Amran dan Panglima TNI Perkuat Kolaborasi Wujudkan Swasembada Pangan
- Gateway of Java, Menjelajah Indahnya Panorama Yogyakarta
- Resmi Dilantik, DPC HIPPI Jakarta Timur Siap Berkolaborasi dengan Berbagai Pihak
- Ketum Pandutani: Pemaafan Koruptor yang Kembalikan Uang Korupsi Efektif Memulihkan Keuangan Negara
- Kemenekraf Dorong Penguatan Ekonomi Perempuan Melalui \'Emak-Emak Matic\'
Univ Pakuan-Belantara Foundation Edukasi Siswa Mendata Keanekaragaman Hayati
BOGOR - Universitas Pakuan melalui Prodi Manajemen Lingkungan Sekolah Pascasarjana, Prodi Biologi, dan Prodi Ilmu Komputer Fakultas MIPA, menggandeng Belantara Foundation mengedukasi puluhan siswa SMA Negeri 1 Sukaraja Kabupaten Bogor mendata keanekaragaman hayati yang ada di lingkungan sekolah, pada Selasa, 19 November 2024.
Pendataan keanekaragaman hayati atau biodiversitas ini merupakan kegiatan lanjutan dari implementasi program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dosen dan mahasiswa Universitas Pakuan terkait peningkatan literasi siswa tentang keanekaragaman hayati Indonesia di SMA Negeri 1 Sukaraja Kabupaten Bogor.
Program PKM yang telah berjalan sejak 23 Oktober 2024 lalu, menggandeng Belantara Foundation sebagai mitra, yang juga memiliki misi yang sama melalui program unggulannya, “Belantara Goes To School”.
Dosen Universitas Pakuan yang juga Direktur Eksekutif Belantara Foundation, Dr. Dolly Priatna di sela-sela acara mengatakan bahwa tujuan utama kegiatan ini untuk meningkatkan penyadartahuan (awereness) dan edukasi untuk menumbuhkan kepedulian dan kecintaan siswa sekolah pada keanekaragaman hayati Indonesia yang amat beragam dengan berjuta manfaat.
Baca Lainnya :
- 5 Tren Teknologi AI yang Makin Canggih!0
- Ilmuwan Ungkap Penyebab Pasangan Selingkuh, Begini Penjelasan Ilmiahnya0
- Penampakan Langka Penguin Hitam Akibat Mutasi Genetik0
- Kawasan Karst Sebagai Tandon Air Utama Di Bumi Dan Ancaman Terhadap Kelestariannya0
- Lebih Baik Menjaga Mata Air, Daripada Meneteskan Air Mata0
Menurut Dolly, siswa sekolah adalah generasi muda yang akan turut menentukan nasib biodiversitas negara kita, oleh karenanya kita perlu mulai mengenalkan keanekaragaman hayati mulai dari lingkungan sekolah mereka.
“Kata pepatah, tak kenal maka tak sayang. Kami ingin mengajak siswa untuk mendata, mengidentifikasi, dan mendokumentasikan keanekaragaman hayati di lingkungan sekolahnya melalui cara yang menyenangkan," kata Dolly.
"Jika mereka sudah mengenal, kemungkinan besar akan tumbuh kepedulian dan kecintaan, sehingga akan berupaya untuk menjaga dan melestarikannya. Ini merupakan upaya kecil yang bisa kami lakukan untuk meningkatkan literasi siswa tentang keanekaragaman hayati yang dimiliki Indonesia,” imbuh Dolly.
Dolly, yang juga Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Pakuan menegaskan aksi ini juga sekaligus untuk memberikan inspirasi kepada para guru, khususnya di SMA Negeri 1 Sukaraja Kabupaten Bogor, agar memanfaatkan pekarangan sekolah sebagai laboratorium alam yang dapat dijadikan sarana pembelajaran bagi siswa khususnya di bidang biologi.
Diketahui, keanekaragaman hayati seperti tumbuhan, burung, kupu-kupu dan herpetofauna atau satwa melata seperti amfibi dan reptil, memiliki peran yang amat penting bagi kelangsungan dan keseimbangan sebuah ekosistem.
Misalnya, tumbuhan berperan dalam menyediakan sumber pakan bagi banyak satwa liar. Sebaliknya, satwa liar seperti kupu-kupu berperan sebagai pollinator atau agen penyerbuk alami bagi bunga berbagai tumbuhan agar berkembang menjadi buah.
Demikian pula berbagai jenis burung memainkan fungsinya sebagai seeds dispersal, membantu memencarkan biji tumbuhan agar dapat hidup di tempat baru yang jauh dari pohon induknya. Kemudian, Herpetofauna berperan dalam mengendalikan organisme hama (biokontrol). Ketiga kelompok satwa liar tersebut dapat menjadi bioindikator untuk melihat baik atau buruknya kualitas lingkungan.
Sayangnya, seiring pesatnya pembangunan ekonomi dan infrastruktur di berbagai wilayah, satwa liar tersebut menghadapi ancaman kepunahan akibat kehilangan habitat, perburuan dan perdagangan ilegal, pencemaran lingkungan, kerusakan ekosistem, serta perubahan iklim, yang berdampak signifikan terhadap kesehatan dan produktivitas habitat satwa liar.
Di sisi lain, Indonesia memerlukan generasi muda yang andal yang dapat berinovasi untuk melanjutkan upaya melestarikan kekayaan keanekaragaman hayati yang ada, untuk dimanfaatkan secara berkelanjutan baik bagi generasi saat ini maupun anak cucu kita di masa depan.
Oleh karenanya, diperlukan berbagai upaya untuk mengenalkan, menumbuhkan sikap menghargai, serta memupuk rasa cinta generasi muda saat ini terhadap keanekaragaman hayati Indonesia, khususnya yang hidup di sekitar mereka.
Kepala SMA Negeri 1 Sukaraja Kabupaten Bogor, Dra Hj Emi Rosmiami MPd mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Universitas Pakuan dan Belantara Foundation atas gagasan dan inisiatif yang dilakukan dalam upaya peningkatan literasi tentang keanekaragaman hayati Indonesia bagi siswa di sekolahnya.
"Kegiatan inspiratif seperti ini penting dilakukan sebagai salah satu upaya mengajak siswa dalam mengoptimalkan kawasan ruang terbuka hijau yang ada di lingkungan sekolah sebagai sarana pendidikan yang interaktif," kata Emi.
Cici Nurhikmah, salah satu peserta kegiatan dari kelas XII IPA 2 SMA Negeri 1 Sukaraja Kabupaten Bogor mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan hal yang baru, seru dan sangat menyenangkan bagi dirinya karena dapat terlibat langsung mengamati biodiversitas.
"Selain itu, pengamatan ini dapat memudahkan kami dalam mengingat dan mengenal keanekaragaman hayati yang ada di lingkungan sekolah sehingga dapat berpartisipasi aktif menjaga dan melestarikannya. Saya berharap pengamatan biodiversitas ini tidak berhenti sampai disini dan dapat dilakukan secara berkelanjutan,” ujar Cici.
Kegiatan pengamatan biodiversitas ini diikuti oleh 87 orang siswa yang dibagi menjadi 10 kelompok, dan setiap kelompok didampingi oleh seorang mentor. Para mentor berasal dari Belantara Foundation dan Himpunan Mahasiswa Biologi Helianthus Universitas Pakuan.
Tugas para mentor atau pendamping adalah memandu tentang bagaimana mengamati satwa dengan baik, serta mengajari mengidentifikasi tumbuhan dan satwa liar yang berhasil diamati.
Pengamatan lapangan yang berlangsung beberapa jam di lingkungan sekolah berhasil menemukan dan mengidentifikasi berbagai jenis tumbuhan dan satwa liar. Jenis tumbuhan yang berhasil diidentifikasi seperti pohon rambutan (Nephelium lappaceum), kersen (Muntingia calabura), mangga (Mangifera indica), beringin (Ficus benjamina) dan ketapang (Terminalia catappa).
Jenis satwa burung yang dijumpai antara lain burung cucak kutilang (Pycnonotus aurigaster), merbah cerukcuk (Pycnonotus goiavier), cabai jawa (Dicaeum trochileum), bondol haji (Lonchura maja), walet linchi (Collocalia linchi) dan burung gereja erasia (Passer montanus) serta jenis kupu-kupu yang dijumpai seperti Appias olferna, Catopsilia pomona, Papilio demoleus, Leptosia nina dan Graphium agamemnon.
Jenis herpetofauna yang berhasil diidentifikasi antara lain cicak rumah (Hemidactylus frenatus), tokek rumah (Gekko gecko), bunglon surai (Bronchocela jubata), bunglon taman (Calotes versicolor), kadal kebun (Mabouya multifasciata), katak sawah (Fejervarya cancrivora) dan bangkong kolong (Duttaprynus melanostictus).
Untuk membuat pendokumentasian hasil pengamatan menjadi lebih atraktif dan informatif, setiap kelompok didorong mengembangkan kreativitasnya melalui perancangan poster dan video reels untuk diupload di media sosial yaitu Instagram.
Agar para siswa lebih bersemangat, poster-poster dan video reels hasil karya kreativitas para siswa tersebut juga dikompetisikan. Setiap perwakilan kelompok wajib mengunggah karyanya di Instagram untuk mendapatkan penilaian dari dewan juri yang berasal dari Belantara Foundation.
Dewan juri akan memilih tiga karya terbaik dari masing-masing kategori sebagai pemenangnya. Karya desain poster dan video reels bertemakan lestarikan keanekaragaman hayati SMA Negeri 1 Sukaraja ini akan dimanfaatkan sebagai bahan kampanye pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia dan dapat dimanfaatkan sebagai media promosi SMA 1 Negeri Sukaraja, Kabupaten Bogor. (Fadlik Al Iman)