- Swasembada Pangan Optimistis Cepat Terwujud dengan Kolaborasi NFA dan Kementrans
- Konsisten Meliput Sampah Demi Edukasi dan Solusi
- BBM Aman, Menteri ESDM Apresiasi Kesiapan Satgas Nataru Pertamina
- Dorong Energi Terbarukan, Pertamina Tampung Minyak Jelantah di Wilayah Jabodetabek dan Bandung
- Tangkap Pelaku Penganiayaan Aktivis Pembela HAM Lingkungan Hidup di Teluk Bintuni, Papua Barat
- Mentan Amran dan Panglima TNI Perkuat Kolaborasi Wujudkan Swasembada Pangan
- Gateway of Java, Menjelajah Indahnya Panorama Yogyakarta
- Resmi Dilantik, DPC HIPPI Jakarta Timur Siap Berkolaborasi dengan Berbagai Pihak
- Ketum Pandutani: Pemaafan Koruptor yang Kembalikan Uang Korupsi Efektif Memulihkan Keuangan Negara
- Kemenekraf Dorong Penguatan Ekonomi Perempuan Melalui \'Emak-Emak Matic\'
Apresiasi Para Penyelamat Keanekaragaman Hayati dan Lingkungan Hidup
JAKARTA – Yayasan Keanekaragaman Hayati
Indonesia (KEHATI) resmi mengumumkan para peraih KEHATI Award 2024, penghargaan
tertinggi dalam bidang lingkungan di Indonesia, yang terdiri dari lima kategori
berbeda yakni Forestry, Marine, Agriculture, Climate Change, dan Waste
and Pollution.
Penghargaan tersebut diumumkan dalam Malam Penghargaan
KEHATI Award 2024 yang diselenggarakan secara offline dan daring, di
Gedung Kesenian Jakarta, pada Selasa 3 Desember 2024. Apresiasi ini diikuti
oleh sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Kelompok Swadaya Masyarakat
(KSM), akademisi-masyarakat ilmiah, masyarakat adat, jurnalis, generasi muda,
pekerja seni-seniman, budayawan-agamawan, dan champion-local leader.
Berdasarkan tahapan seleksi sejak 1 Agustus hingga penilaian
terakhir di Oktober 2024, dewan juri menetapkan para peraih penghargaan, yakni
Kelompok Pelestari Hutan Pesanguan, Lampung (Kategori Forestry), Natural Aceh,
Banda Aceh (Kategori Marine), Gestianus Sino, Kupang (Kategori Agriculture),
Komunitas Banyu Bening, Sleman (Kategori Climate Change), dan Yogi Tujuliarto,
Jakarta (Kategori Waste and Pollution).
Baca Lainnya :
- Macan Tutul Jawa Puncak Predator di TN Ujung Kulon 0
- Belantara Foundation-PHP Minas Tahura Ajak Siswa Tanam Pohon Langka0
- Prabowo: Butuh Aksi Kolektif dari G20 untuk Turunkan Emisi Karbon0
- Pesan Berani untuk Para Pemimpin Dunia: Akhiri Plastik Sekarang Juga!0
- Lucu dan Gemoynya Anak Badak Jawa Menyusu ke Induknya0
Direktur Eksekutif Yayasan KEHATI Riki Frindos mengatakan,
ajang tahunan penghargaan tertinggi di bidang keanekaragaman hayati dan
lingkungan hidup di Tanah Air ini digelar untuk mengapresiasi upaya yang
dilakukan para individu dan kelompok yang telah melakukan penyelamatan dan
berusaha keras mengurangi kerusakan alam.
“Penghargaan yang diberikan sejak tahun 2000 ini adalah
bentuk apresiasi terhadap upaya luar biasa dari perseorangan dan lembaga yang
peduli terhadap lestarinya keanekaragaman hayati dan lingkungan hidup di
Indonesia,” kata Riki di Jakarta, Selasa (3/12/2024).
Riki menjelaskan ada tiga tujuan penyelenggaraan award ini,
yakni mendorong upaya serta inovasi di bidang pelestarian dan pemanfaatan
keanekaragaman hayati, memacu semangat dan motivasi masyarakat dalam
pelestarian dan pemanfaatan keanekaragaman hayati, dan memberikan inspirasi dan
pembelajaran dalam upaya pelestarian dan pemanfaatan keanekaragaman hayati di
tingkat tapak.
Diketahui, Indonesia merupakan salah satu negara dengan
keanekaragaman hayati tertinggi di dunia dan masuk salah satu dari 17 ‘Negara
Megadiversitas’ dunia yang secara total memiliki 70% keanekaragaman hayati
dunia. World Economic Forum (WEF) mencatat, keanekaragaman hayati di Indonesia
tertinggi nomor dua di dunia setelah Brazil.
Riki menjelaskan bahwa upaya pelestarian dan pemanfaatan
sumber daya hayati kini menghadapi tantangan besar, mulai dari perubahan tata
guna lahan dan laut, kurangnya pemanfaatan yang berkelanjutan, pencemaran
lingkungan, hingga perubahan iklim.
“Padahal, keanekaragaman hayati berperan penting menciptakan
keseimbangan ekosistem, melestarikan ragam budaya, mendukung pertumbuhan
ekonomi, sumber penghidupan masyarakat adat, serta menyediakan jasa lingkungan
yang dapat dinikmati masyarakat luas,” tandasnya. (fadlik al iman)