Ekspor Perikanan Tembus 1.15 Juta Ton ke Pasar Global

By PorosBumi 19 Des 2024, 06:38:11 WIB Neraca
Ekspor Perikanan Tembus 1.15 Juta Ton ke Pasar Global

JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan mencatatkan ekspor hasil perikanan sebanyak 1,15 juta ton dengan nilai USD 4,81 Miliar pada periode Januari - Oktober 2024. Berbagai strategi pemasaran dilakukan untuk meningkatkan serapan ekspor hasil perikanan di pasar global dan domestik. 

Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistiyo mengutarakan, angka tersebut lebih tinggi dibanding periode serupa di 2023 yaitu sebanyak 0,99 juta ton dengan nilai USD 4,61 Miliar. Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) 5 negara tujuan ekspor utama Indonesia meliputi Amerika Serikat, Tiongkok, Asean, Jepang, dan Uni Eropa.

"Dari sisi komoditas, pertama udang kemudian Tuna-Cakalang-Tongkol, Cumi-Sotong-Gurita, Rajungan-Kepiting, dan Rumput Laut, serta beberapa komoditas potensial lainnya, seperti Tilapia dan Ikan Hias. Tentu jumlahnya masih memungkinkan untuk bertambah karena data sementara sampai Oktober," terang Dirjen PDSPKP, Budi Sulistiyo saat konferensi pers akhir tahun di KKP, Senin (16/12/2024).

Baca Lainnya :

Peningkatan ini tak lepas dari sejumlah upaya KKP, salah satunya berpartisipasi pada pameran berskala internasional. Tercatat, dari 5 pameran yang diikuti selama 2024, telah terealisasi kontrak dagang senilai USD 50,03 juta. "Ini tentu membawa angin segar bagi penguatan akses pasar luar negeri produk perikanan kita," jelas Budi.

Untuk memudahkan pelaku usaha mengakses pasar luar negeri, KKP mengembangkan sistem market intelligence yang berisi data dan informasi, serta analisis yang dapat menggambarkan posisi Indonesia dengan negara-negara lain, baik sebagai tujuan pasar maupun kompetitor produk perikanan di pasar global. 

Analisis pasar saat ini terutama untuk 6 jenis komoditas utama Indonesia, yakni udang, tuna, rumput laut, lobster, kepiting, dan tilapia. "Ini bagian inovasi untuk melihat peluang pasar ekspor khususnya komoditas prioritas," urai Budi.

Sasar Pasar Domestik & Program Makan Bergizi

Selain fokus pada pasar luar negeri, Budi menegaskan jajarannya juga melakukan sejumlah langkah guna menggarap pasar dalam negeri. Dimulai dengan promosi seperti bazar bulanan di kantor KKP yang melibatkan 228 UMKM, dukungan pada Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia-Bangga Berwisata di Indonesia (BBI-BBWI) di Maluku yang diikuti oleh 104 UMKM.

Kemudian kampanye merdeka protein 100 gram dalam Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) bersama mitra di 77 kabupaten/kota, serta kampanye protein ikan guna mendukung program makan bergizi. Total, kegiatan tersebut melibatkan lebih dari 300 ribu peserta, khususnya anak-anak atau para siswa dan santri.

"Kami percaya, peningkatan asupan protein bukan hanya berdampak pada kesehatan masyarakat, tapi juga memberikan multiplayer effect terhadap nelayan, pembudidaya, pengolah dan pemasar hasil perikanan," kata Budi.

KKP juga mendorong komoditas perikanan untuk menjadi bagian dari program makan bergizi gratis. Tercatat per 16 Desember 2024, 44 Unit Pengolah Ikan (UPI) telah terdaftar sebagai mitra Badan Gizi Nasional (BGN). "Kami mendukung penuh program Makan Bergizi yang dilaksanakan BGN, kami mendorong 1.195 UPI menjadi mitra, dan per hari ini, sudah 44 yang telah terdaftar," terang Budi.

Dorong Anak Muda Berwirausaha Perikanan

Sementara untuk mendorong minat generasi muda berwirausaha di sektor kelautan dan perikanan, tahun ini KKP juga telah menggelar "Blue Economy Entrepreneurship Boot camp" atau BEECAMP yang berisi workshop, mentoring, networking, transfer technology, pitching hingga launching produk.

Hasilnya, 30 pelaku usaha terpilih berhasil mendapatkan kesempatan untuk menawarkan inovasi di depan investor. "Kami berpikir, kalau pasarnya di luar negeri dan dalam negeri begitu terbuka, artinya perlu generasi muda untuk mengoptimalkan peluang tersebut," tuturnya.

Terakhir, Budi mengajak anak-anak muda untuk tak ragu berwirausaha di sektor kelautan dan perikanan jika tak ingin tertinggal. Terlebih angka investasi sektor perikanan juga mengalami tren peningkatan selama 5 tahun terakhir. Tahun ini, periode Januari sampai September 2024 realisasi investasi perikanan telah mencapai Rp7,80 triliun dan diperkirakan akan terus meningkat sampai dengan akhir tahun.

"Ini menunjukkan kalau sektor kelautan dan perikanan begitu potensial. Jadi buat anak-anak muda, mari memulai dari sekarang sebelum menyesal di kemudian hari," tutupnya.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Sakti Wahyu Trenggono menargetkan peningkatkan pasar ekspor perikanan melalui implementasi startegi kebijakan ekonomi biru. Melalui transformasi tata kelola kelautan dan perikanan dari mulai hulu hingga hilir akan meningkatkan daya saing hasil perikanan Indonesia di pasar global, sekaligus menjaga keberlanjutan ekosistem perikanan. (hendri irawan)

 

 




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment