- Swasembada Pangan Optimistis Cepat Terwujud dengan Kolaborasi NFA dan Kementrans
- Konsisten Meliput Sampah Demi Edukasi dan Solusi
- BBM Aman, Menteri ESDM Apresiasi Kesiapan Satgas Nataru Pertamina
- Dorong Energi Terbarukan, Pertamina Tampung Minyak Jelantah di Wilayah Jabodetabek dan Bandung
- Tangkap Pelaku Penganiayaan Aktivis Pembela HAM Lingkungan Hidup di Teluk Bintuni, Papua Barat
- Mentan Amran dan Panglima TNI Perkuat Kolaborasi Wujudkan Swasembada Pangan
- Gateway of Java, Menjelajah Indahnya Panorama Yogyakarta
- Resmi Dilantik, DPC HIPPI Jakarta Timur Siap Berkolaborasi dengan Berbagai Pihak
- Ketum Pandutani: Pemaafan Koruptor yang Kembalikan Uang Korupsi Efektif Memulihkan Keuangan Negara
- Kemenekraf Dorong Penguatan Ekonomi Perempuan Melalui \'Emak-Emak Matic\'
Ekspor Perikanan Tembus 1.15 Juta Ton ke Pasar Global
JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan mencatatkan
ekspor hasil perikanan sebanyak 1,15 juta ton dengan nilai USD 4,81 Miliar pada
periode Januari - Oktober 2024. Berbagai strategi pemasaran dilakukan untuk
meningkatkan serapan ekspor hasil perikanan di pasar global dan domestik.
Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan
(PDSPKP), Budi Sulistiyo mengutarakan, angka tersebut lebih tinggi dibanding
periode serupa di 2023 yaitu sebanyak 0,99 juta ton dengan nilai USD 4,61
Miliar. Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) 5 negara tujuan ekspor utama
Indonesia meliputi Amerika Serikat, Tiongkok, Asean, Jepang, dan Uni Eropa.
"Dari sisi komoditas, pertama udang kemudian
Tuna-Cakalang-Tongkol, Cumi-Sotong-Gurita, Rajungan-Kepiting, dan Rumput Laut,
serta beberapa komoditas potensial lainnya, seperti Tilapia dan Ikan Hias.
Tentu jumlahnya masih memungkinkan untuk bertambah karena data sementara sampai
Oktober," terang Dirjen PDSPKP, Budi Sulistiyo saat konferensi pers akhir
tahun di KKP, Senin (16/12/2024).
Baca Lainnya :
- Pelepasan Ekspor Produk Turunan Sawit PT VVF Indonesia0
- Daftar Negara yang Menjadikan Bitcoin sebagai Aset Cadangan Masa Depan0
- Produk Perikanan Indonesia Diterima 140 Negara Sepanjang 20240
- Laporan Belanja Perpajakan Indonesia Peringkat Dua Dunia0
- Ini Alasan Memilih PT Vidi Bara Mandiri Menjadi Mitra dalam Bisnis Industri Energi dan Biomassa0
Peningkatan ini tak lepas dari sejumlah upaya KKP, salah
satunya berpartisipasi pada pameran berskala internasional. Tercatat, dari 5
pameran yang diikuti selama 2024, telah terealisasi kontrak dagang senilai USD
50,03 juta. "Ini tentu membawa angin segar bagi penguatan akses pasar luar
negeri produk perikanan kita," jelas Budi.
Untuk memudahkan pelaku usaha mengakses pasar luar negeri,
KKP mengembangkan sistem market intelligence yang berisi data dan informasi,
serta analisis yang dapat menggambarkan posisi Indonesia dengan negara-negara
lain, baik sebagai tujuan pasar maupun kompetitor produk perikanan di pasar
global.
Analisis pasar saat ini terutama untuk 6 jenis komoditas
utama Indonesia, yakni udang, tuna, rumput laut, lobster, kepiting, dan
tilapia. "Ini bagian inovasi untuk melihat peluang pasar ekspor khususnya
komoditas prioritas," urai Budi.
Sasar Pasar Domestik & Program Makan Bergizi
Selain fokus pada pasar luar negeri, Budi menegaskan
jajarannya juga melakukan sejumlah langkah guna menggarap pasar dalam negeri.
Dimulai dengan promosi seperti bazar bulanan di kantor KKP yang melibatkan 228
UMKM, dukungan pada Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia-Bangga Berwisata
di Indonesia (BBI-BBWI) di Maluku yang diikuti oleh 104 UMKM.
Kemudian kampanye merdeka protein 100 gram dalam Gerakan
Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) bersama mitra di 77 kabupaten/kota,
serta kampanye protein ikan guna mendukung program makan bergizi. Total,
kegiatan tersebut melibatkan lebih dari 300 ribu peserta, khususnya anak-anak
atau para siswa dan santri.
"Kami percaya, peningkatan asupan protein bukan hanya
berdampak pada kesehatan masyarakat, tapi juga memberikan multiplayer effect
terhadap nelayan, pembudidaya, pengolah dan pemasar hasil perikanan," kata
Budi.
KKP juga mendorong komoditas perikanan untuk menjadi bagian
dari program makan bergizi gratis. Tercatat per 16 Desember 2024, 44 Unit
Pengolah Ikan (UPI) telah terdaftar sebagai mitra Badan Gizi Nasional (BGN). "Kami
mendukung penuh program Makan Bergizi yang dilaksanakan BGN, kami mendorong
1.195 UPI menjadi mitra, dan per hari ini, sudah 44 yang telah terdaftar,"
terang Budi.
Dorong Anak Muda Berwirausaha Perikanan
Sementara untuk mendorong minat generasi muda berwirausaha
di sektor kelautan dan perikanan, tahun ini KKP juga telah menggelar "Blue
Economy Entrepreneurship Boot camp" atau BEECAMP yang berisi workshop,
mentoring, networking, transfer technology, pitching hingga launching produk.
Hasilnya, 30 pelaku usaha terpilih berhasil mendapatkan
kesempatan untuk menawarkan inovasi di depan investor. "Kami berpikir,
kalau pasarnya di luar negeri dan dalam negeri begitu terbuka, artinya perlu
generasi muda untuk mengoptimalkan peluang tersebut," tuturnya.
Terakhir, Budi mengajak anak-anak muda untuk tak ragu
berwirausaha di sektor kelautan dan perikanan jika tak ingin tertinggal.
Terlebih angka investasi sektor perikanan juga mengalami tren peningkatan
selama 5 tahun terakhir. Tahun ini, periode Januari sampai September 2024
realisasi investasi perikanan telah mencapai Rp7,80 triliun dan diperkirakan
akan terus meningkat sampai dengan akhir tahun.
"Ini menunjukkan kalau sektor kelautan dan perikanan
begitu potensial. Jadi buat anak-anak muda, mari memulai dari sekarang sebelum
menyesal di kemudian hari," tutupnya.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Sakti Wahyu
Trenggono menargetkan peningkatkan pasar ekspor perikanan melalui implementasi
startegi kebijakan ekonomi biru. Melalui transformasi tata kelola kelautan dan
perikanan dari mulai hulu hingga hilir akan meningkatkan daya saing hasil
perikanan Indonesia di pasar global, sekaligus menjaga keberlanjutan ekosistem
perikanan. (hendri irawan)