- Swasembada Pangan Optimistis Cepat Terwujud dengan Kolaborasi NFA dan Kementrans
- Konsisten Meliput Sampah Demi Edukasi dan Solusi
- BBM Aman, Menteri ESDM Apresiasi Kesiapan Satgas Nataru Pertamina
- Dorong Energi Terbarukan, Pertamina Tampung Minyak Jelantah di Wilayah Jabodetabek dan Bandung
- Tangkap Pelaku Penganiayaan Aktivis Pembela HAM Lingkungan Hidup di Teluk Bintuni, Papua Barat
- Mentan Amran dan Panglima TNI Perkuat Kolaborasi Wujudkan Swasembada Pangan
- Gateway of Java, Menjelajah Indahnya Panorama Yogyakarta
- Resmi Dilantik, DPC HIPPI Jakarta Timur Siap Berkolaborasi dengan Berbagai Pihak
- Ketum Pandutani: Pemaafan Koruptor yang Kembalikan Uang Korupsi Efektif Memulihkan Keuangan Negara
- Kemenekraf Dorong Penguatan Ekonomi Perempuan Melalui \'Emak-Emak Matic\'
KKP Lepas Ekspor Pakan hingga Indukan Udang Berstandar Internasional ke Brunei
JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)
memastikan produk akuakultur Indonesia telah berstandar internasional dan mampu
bersaing di pasar global. Hal ini ditunjukkan dengan ekspor 42 ton pakan udang
dan 8 juta ekor benur (benih) udang, serta 400 induk udang ke Brunei
Darussalam.
"Daya saing produk akukultur kita bukan hanya di dalam
negeri, ekspor ini menunjukkan bahwa produk akuakultur Indonesia berstandar
insternasional dan mampu bersaing di pasar global," tegas Dirjen Penguatan
Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistiyo melalui
keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (18/11/2024).
Budi menambahkan ekspor perdana senilai Rp 1,66 miliar yang
dilakukan PT Suri Tani Pemuka dari Purwakarta tersebut bermakna strategis dalam
hal penguatan nilai tambah dan peningkatan daya saing. Menurutnya, produk pakan
ikan yang diekspor merupakan hasil dari optimalisasi bahan baku lokal dan
inovasi teknologi, sehingga memberikan nilai tambah signifikan bagi sektor
perikanan Indonesia dan mampu bersaing dalam kualitas, keberlanjutan, dan
efisiensi produksi.
Baca Lainnya :
- 5% Aset Keuangan Islam Dapat Menghasilkan USD400 M untuk Pembiayaan Energi Terbarukan0
- Desa Energi Berdikari di Indramayu Wujudkan Ketahanan Pangan dan Energi0
- Produksi Perikanan & Rumput Laut hingga Oktober 2024 Capai 18,26 Juta Ton 0
- Dari Brasil, Presiden Prabowo Ajak Pelaku Usaha Perkuat Sektor Pertanian0
- HKTI Bulatkan Tekad Dukung Penuh Program Prioritas Prabowo-Gibran0
Dikatakannya, penyediaan pakan ikan berkualitas tidak hanya
mendukung budidaya dalam negeri tetapi juga mendorong industri hilir seperti
pengolahan hasil perikanan, yang akan memperluas manfaat ekonominya. "Kami
harap ekspor ini menjadi pintu pembuka untuk kerja sama lebih lanjut antara
Indonesia dan Brunei Darussalam dalam bidang perikanan, baik dari sisi
perdagangan maupun investasi," tuturnya.
Dalam kesempatan ini, Budi juga mengapresiasi sinergi
berbagai pihak hingga adanya ekspor perdana. Dikatakannya, pemerintah selalu
memberikan dukungan melalui regulasi serta mitra dagang internasional yang
mempercayai produk Indonesia. Karenanya, dia mengajak berbagai pihak untuk
terus menjaga momentum ekspor tersebut.
Menurutnya, pemerintah berkomitmen untuk terus mendukung
penguatan hilirisasi melalui kebijakan yang mendorong inovasi, efisiensi
produksi, dan keberlanjutan lingkungan. "Semoga ekspor perdana ini menjadi
awal dari keberhasilan-keberhasilan berikutnya, tidak hanya ke Brunei
Darussalam tetapi juga ke negara-negara lain," tuturnya.
Dengan begitu, Budi optimistis sektor kelautan dan perikanan
Indonesia akan terus berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi nasional untuk
mewujudkan kemandirian pangan. "Termasuk mendukung upaya peningkatan
asupan protein ikan untuk mewujudkan generasi emas 2045," tutupnya.
Senada, Kepala Badan Karantina Indonesia (BKI), Sahat
Pangabean mengaku jajarannya siap menyukseskan peningkatan ekspor komoditas
perikanan. Bahkan, dia menegaskan akan turut mengawal guna memudahkan pelaku
usaha melakukan ekspor.
"Sesuai tugas dan fungsi, kami siap mengawal, terutama
di pintu keluar-masuk agar pelaku usaha mudah melakukan ekspor. Ini komitmen
kami agar ekspor kian meningkat," kata Sahat.
Di tempat yang sama, Direktur STP, Jonny Susanto mengaku
bangga bisa mengirimkan pakan, benur, dan induk udang berkualitas ke pasar
internasional. Menurutnya, ekspor ini tidak hanya mengenalkan produk akuakultur
Indonesia, melainkan turut berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di
sektor kelautan dan perikanan nasional serta menjalin hubungan ekonomi antara
Indonesia dengan Brunei.
"Ekspor perdana ke Brunei ini menandakan langkah awal
dalam membuka pintu kerja sama, termasuk dalam upaya memperluas jangkauan pasar
bagi para penggiat akuakultur disana," kata Jonny.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menilai perlunya peningkatan daya saing produk perikanan Indonesia di pasar internasional. Menurutnya, Indonesia memiliki wilayah perairan yang luas dan potensi besar untuk unggul di sektor perikanan.