Rumah Sakit di Gaza Hentikan Pelayanan Akibat Kekurangan Bahan Bakar

By PorosBumi 24 Nov 2024, 10:39:44 WIB Global
Rumah Sakit di Gaza Hentikan Pelayanan Akibat Kekurangan Bahan Bakar

Keterangan Gambar : Rumah Sakit di Gaza akan menghentikan layanan dalam 48 jam karena kekurangan bahan bakar. Foto/AA


GAZA – Rumah Sakit di Gaza akan menghentikan layanan dalam 48 jam karena kekurangan bahan bakar. Peringatan terbaru ini muncul tiga hari setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan kekhawatiran serius terhadap rumah sakit yang sebagian masih beroperasi di Gaza utara.

Seorang pejabat kesehatan di Gaza telah memperingatkan semua rumah sakit di daerah kantong yang terkepung itu harus menghentikan atau mengurangi layanan "dalam waktu 48 jam" karena kekurangan bahan bakar. Mereka menyalahkan Israel karena menghalangi masuknya bahan bakar.

“Kami mengeluarkan peringatan mendesak karena semua rumah sakit di Gaza akan berhenti beroperasi atau mengurangi layanan mereka dalam waktu 48 jam karena pendudukan (Israel) menghalangi masuknya bahan bakar,” kata Marwan al-Hams, direktur rumah sakit lapangan Gaza, dalam konferensi pers dikutip dari laman trtworld, Minggu (24/11/2024).

Baca Lainnya :

“Kami menyerukan kepada lembaga-lembaga internasional untuk mengeksploitasi keputusan Pengadilan Kriminal Internasional untuk menghentikan perang genosida di Gaza,” lanjut Marwan al-Hams.

Gaza dilanda krisis kemanusiaan sejak Israel memulai perang brutalnya pada 7 Oktober 2023. Pada akhir Oktober, Kementerian Kesehatan di Gaza melaporkan bahwa semua rumah sakit kecuali satu di Gaza utara tidak beroperasi.

Satu-satunya fasilitas medis yang masih berfungsi sebagian di daerah yang terkena serangan Israel "tidak memiliki obat-obatan atau persediaan medis", kata direktur rumah sakit Kamal Adwan Hossam Abu Safia saat itu.

Peringatan terbaru kementerian itu muncul tiga hari setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan keprihatinan serius terhadap rumah sakit yang masih beroperasi sebagian di Gaza utara.

Juru bicara WHO Margaret Harris mengatakan pada hari Selasa bahwa organisasi itu "sangat prihatin dengan Rumah Sakit Kamal Adwan" di Beit Lahia di tengah serangan Israel.

ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan menteri pertahanannya Yoav Gallant "atas kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang" yang dilakukan antara 8 Oktober 2023 dan 20 Mei tahun ini. (wib)




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment