- Swasembada Pangan Optimistis Cepat Terwujud dengan Kolaborasi NFA dan Kementrans
- Konsisten Meliput Sampah Demi Edukasi dan Solusi
- BBM Aman, Menteri ESDM Apresiasi Kesiapan Satgas Nataru Pertamina
- Dorong Energi Terbarukan, Pertamina Tampung Minyak Jelantah di Wilayah Jabodetabek dan Bandung
- Tangkap Pelaku Penganiayaan Aktivis Pembela HAM Lingkungan Hidup di Teluk Bintuni, Papua Barat
- Mentan Amran dan Panglima TNI Perkuat Kolaborasi Wujudkan Swasembada Pangan
- Gateway of Java, Menjelajah Indahnya Panorama Yogyakarta
- Resmi Dilantik, DPC HIPPI Jakarta Timur Siap Berkolaborasi dengan Berbagai Pihak
- Ketum Pandutani: Pemaafan Koruptor yang Kembalikan Uang Korupsi Efektif Memulihkan Keuangan Negara
- Kemenekraf Dorong Penguatan Ekonomi Perempuan Melalui \'Emak-Emak Matic\'
Sri Mulyani: Jangan Biarkan Orang Lain Hina Republik Ini
Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati memberikan motivasi dan semangat yang membangkitkan rasa nasionalisme ribuan alumni penerima beasiswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Sri Mulyani berharap supaya alumni LPDP maupun generasi muda untuk selalu menjaga Indonesia.
"Saya pesan supaya para alumni LPDP dapat membangun Indonesia lebih baik menggunakan talenta yang Anda miliki, karena Anda pejuang militan. Jangan biarkan Republik ini dihina dan dikecilkan, jangan biasa-biasa saja kalau Republik ini ditertawakan," ucap Sri Mulyani saat memberikan pengarahan di kantornya, Jakarta, Senin malam (6/2/2017).
"Anda harus merasa tersinggung. Tunjukkan dengan segala upaya karena Indonesia adalah negara besar yang punya martabat," harapnya.
Baca Lainnya :
- Harga cabai di Malang tembus Rp140 ribu/kg0
- Produksi ubi kayu lebak meningkat0
- Dibanding Jagung dan Padi, Swasembada Kedelai Paling Berat0
- Lahan Bertambah, RI Akan Kelebihan Produksi Jagung0
- Perkebunan, Sektor Menjanjikan di Kota Metropolitan Semarang0
Sri Mulyani menegaskan bahwa beasiswa LPDP bukan berasal dari utang, melainkan dari penerimaan pajak yang dikumpulkan dari seluruh masyarakat Indonesia. Upaya ini merupakan investasi pemerintah di bidang sumber daya manusia (SDM).
"Uang LPDP murni dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), bukan dari utang. Uang dari keringat rakyat Indonesia, dibiayai dari uang pajak yang dibayarkan rakyat Indonesia," kata dia.
Diakui Sri Mulyani, anggaran LPDP disisihkan melalui mekanisme APBN. Untuk diketahui, tahun ini Badan Layanan Umum (BLU) di bawah Kementerian Keuangan tersebut memperoleh alokasi anggaran Rp 2,5 triliun, sehingga total dana kelolaan LPDP menjadi Rp 22,5 triliun di 2017.
"Kita ingin membangun SDM sebagai aset negara yang luar biasa penting. Indonesia negara kaya, tapi kekayaan paling tinggi dan tak terhingga ada pada manusianya. Kita perlu melakukan investasi, meningkatkan kualitas SDM karena masa depan negara ini ada di tangan manusia-manusia Indonesia," terangnya.
Mengutip pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS), jangan tanyakan apa yang negara berikan kepadamu tapi tanyakan apa yang kamu berikan kepada negaramu.
"Tapi kuote tersebut tidak relevan bagi peserta LPDP karena yang terjadi, Anda belum pernah tanya ke negara, tapi negara sudah berbuat sesuatu untuk Anda. Jadi it's time for you membayar kembali, tidak dalam bentuk rupiah, tapi mengembangkan diri, mengambil level pendidikan di atas rata-rata dan universitas terbaik di dunia adalah suatu kenikmatan langka," tuturnya.
Sri Mulyani mengatakan, hampir 2 ribu alumni LPDP dan lebih dari 10 ribu penerima beasiswa yang masih mengecap pendidikan merupakan orang-orang terpilih atau spesial di Indonesia.
"You're special karena Anda adalah sekitar 2 ribu dari 250 juta penduduk Indonesia yang mendapatkan beasiswa LPDP. Tidak pernah ditanya suku apa, dan lainnya tapi hanya ditanya apa cita-cita Anda dan keinginan membangun Indonesia," tutur dia.
"Jadi jangan pernah lelah mencintai Republik Indonesia. Perjalanan kita sering tidak mulus, sering meminta pengorbanan, tapi jangan pernah hentikan perasaan ke Indonesia, jangan pernah hitung-hitungan untuk Indonesia karena Republik ini tidak pernah menghitung apa yang diberikan kepada Anda," ujar Sri Mulyani.