- Swasembada Pangan Optimistis Cepat Terwujud dengan Kolaborasi NFA dan Kementrans
- Konsisten Meliput Sampah Demi Edukasi dan Solusi
- BBM Aman, Menteri ESDM Apresiasi Kesiapan Satgas Nataru Pertamina
- Dorong Energi Terbarukan, Pertamina Tampung Minyak Jelantah di Wilayah Jabodetabek dan Bandung
- Tangkap Pelaku Penganiayaan Aktivis Pembela HAM Lingkungan Hidup di Teluk Bintuni, Papua Barat
- Mentan Amran dan Panglima TNI Perkuat Kolaborasi Wujudkan Swasembada Pangan
- Gateway of Java, Menjelajah Indahnya Panorama Yogyakarta
- Resmi Dilantik, DPC HIPPI Jakarta Timur Siap Berkolaborasi dengan Berbagai Pihak
- Ketum Pandutani: Pemaafan Koruptor yang Kembalikan Uang Korupsi Efektif Memulihkan Keuangan Negara
- Kemenekraf Dorong Penguatan Ekonomi Perempuan Melalui \'Emak-Emak Matic\'
Sukses Kurangi Pestisida, CEO Astra Agro Lestari Diganjar Penghargaan Tempo dan IDN
BANDUNG - Praktik keberlanjutan yang dilakukan Astra Agro
Lestari mendapatkan apresiasi dari Tempo dan IDNFinancials. Kedua media
nasional ini memberikan penghargaan kepada Direktur Utama Astra Agro Lestari,
Santosa sebagai salah satu CEO terbaik 2024.
Santosa didapuk menjadi The Best CEO with Special Mention:
The Most Consistent Listed Company in Efforts to Reduce Pesticide in Pest
Management pada ajang Top CEO Indonesia Awards 2024 yang diselenggarakan
Tempo-IDNFinancials di Bandung, Jumat (15/11). Tahun lalu, dalam ajang Top CEO
Indonesia 2023 di Bali, Santosa juga dinobatkan sebagai CEO Terbaik Bidang
Pertanian atas kinerja AALI yang gemilang.
Bergabung dengan Astra Agro Lestari sejak lama, Santosa
memahami bahwa budidaya kelapa sawit tak lepas dari masalah hama. Namun,
pestisida kimia bukan lagi satu-satunya solusi, apalagi jika mempertimbangkan
dampak buruk yang ditimbulkannya terhadap lingkungan. Bagi AALI, pestisida
kimia kini dianggap sebagai pilihan terakhir, hanya digunakan pada proses
pembibitan atau pada saat serangan hama kritis.
Baca Lainnya :
- Ini Penampakan Rudal Oreshnik Rusia untuk Gempur Pabrik Senjata Ukraina0
- Terisolasi, Warga Gaza Hanya Satu Kali Makan Sehari dan Terancam Kelaparan0
- Mimpi Bocah Gaza Menjelajah Bulan Tercabik-cabik Rudal Israel0
- 44.000 Tewas di Gaza Akibat Serangan Israel, Separuhnya Wanita dan Anak-anak0
- 5% Aset Keuangan Islam Dapat Menghasilkan USD400 M untuk Pembiayaan Energi Terbarukan0
Menteri Ketenagakerjaan Yassierli, salah satu tokoh yang
ikut menghadiri penghargaan tersebut mengapresiasi seluruh pihak yang ikut
berkontribusi atas kemajuan bangsa. “Selamat atas terselenggaranya acara yang
luar biasa ini. Selamat kepada para CEO Indonesia yang terpilih,” ujarnya.
Profesor yang mengajar di Institut Teknologi Bandung (ITB) itu
berharap para pemimpin perusahaan mau bekerja sama membangun negeri. Seperti
diketahui, Presiden Prabowo Subianto mendorong pertumbuhan ekonomi delapan
persen untuk merealisasikan cita-cita Indonesia Emas 2045.
Diketahui, industri kelapa sawit secara berkesinambungan
mengadopsi praktik berkelanjutan dalam melakukan bisnis perkebunan supaya
sejalan dengan program Sustainability Development Goals. Salah satu cara yang
dilakukan mengurangi pestisida, seperti yang dilakukan oleh Grup Astra Agro
Lestari. Perseroan melakukan pengendalian hama dengan cara menekan penggunaan
pestisida. Sebagaimana diketahui hama serangga di kebun dapat berakibat fatal,
mulai dari penurunan produktivitas hingga merusak tanaman.
Adapun luas kebun Astra Agro Lestari saat ini mencapai
285.387 hektare pada 2024. Astra Agro Lestari melakukan serangkaian riset untuk
mengatasi serangan hama dan meningkatkan keberhasilan penyerbukan sehingga
produksi tandan buah segar (TBS) dapat meningkat. Langkah ini juga sebagai
upaya melindungi petani plasma dan swadaya dari serangan hama yang mengancam
kesejahteraan masyarakat.
CEO Astra Agro Lestari Santosa menjelaskan pemanfaatan hama
menjadi upaya serius yang dilakukan Perseroan dengan melakukan penelitian dan
mendigitalisasi sistem antisipasi serangan hama. Hal itu bermanfaat untuk
meningkatkan produktivitas tanaman. Menurutnya pengendalian hama dengan
parasitoid yang dilakukan Astra Agro mampu menekan biaya aplikasi pestisida.
Merujuk pada Laporan Keberlanjutan AALI 2023, perusahaan
telah mengadopsi rantai makanan alami untuk pengendalian hama melalui metode
pengendalian hayati, dengan menggunakan predator alami untuk menekan populasi
hama. Misalnya, serangga predator untuk hama ulat, burung hantu untuk
pengendalian tikus, dan sebagainya.
Selain itu, AALI juga mengembangkan kawasan tanaman dan
lokasi konservasi yang berfungsi sebagai habitat predator hama. Sampai dengan
tahun 2023, perusahaan telah memperluas kawasan tanaman bermanfaat menjadi 2,81
juta m², naik dari 1,97 juta m² pada tahun 2021 dan 2,5 juta m² pada tahun
2022. Selain itu, kawasan konservasi juga bertambah, dari 5.600 petak pada
tahun 2021 menjadi 8.200 petak pada tahun 2022, dan mencapai 10.600 petak pada
tahun 2023.
Meskipun menghadapi tantangan fluktuasi harga komoditas,
AALI telah menunjukkan kinerja yang konsisten. Hingga September 2024,
pendapatan perusahaan meningkat sebesar 3,8% secara tahunan (yoy), sementara
EBITDA tumbuh sebesar 11,1% secara tahunan, menandai pemulihan positif setelah
penurunan harga minyak sawit pada tahun sebelumnya.