Presiden Prabowo Dorong Swasembada Pangan dan Ekonomi Biru Lewat Perikanan Budidaya

By PorosBumi 03 Des 2024, 06:34:15 WIB Pangan
Presiden Prabowo Dorong Swasembada Pangan dan Ekonomi Biru Lewat Perikanan Budidaya

KARAWANG - Presiden Prabowo Subianto mengunjungi Kawasan Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB), Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat, pada Senin (2/12/2024). Kunjungan ini bagian dari upaya pemerintah dalam mewujudkan Asta Cita terkait swasembada pangan, pemerataan ekonomi, dan pemberantasan kemiskinan melalui optimalisasi sektor perikanan.

Presiden Prabowo tiba di kawasan BLUPPB Karawang sekitar pukul 09.00 WIB dan langsung menuju menara pandang untuk meninjau tambak budidaya ikan nila salin. Dari atas menara, Presiden menyaksikan langsung proses budidaya yang berlangsung di kawasan tersebut.

Setelahnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono memberikan penjelasan melalui display panel mengenai potensi dan produktivitas tambak budidaya ini. Ia menjelaskan bahwa tambak ikan nila salin di Karawang memiliki target produksi mencapai 80-100 ton per hektar per siklus.

Baca Lainnya :

Presiden Prabowo bersama Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono serta Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan Didit Herdiawan kemudian melakukan penebaran benih ikan nila salin di salah satu tambak. Penebaran ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas tambak serta mendukung program prioritas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berbasis ekonomi biru.

Setelah itu, Presiden Prabowo meninjau area pendederan benih ikan nila salin yang menjadi bagian dari siklus awal budidaya. Presiden juga menyempatkan diri menyapa warga dan para pembudidaya ikan yang berada di sekitar kawasan tambak.

Program budidaya ikan nila salin di BLUPPB Karawang akan mendukung penyediaan makanan bergizi gratis berbasis protein ikan kepada masyarakat. Hal tersebut sejalan dengan upaya pemerintah untuk mengatasi stunting dan meningkatkan kualitas gizi masyarakat. Kunjungan ini juga menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendorong sektor perikanan budidaya sebagai salah satu pilar utama ekonomi nasional, sekaligus memperkuat posisi Indonesia di pasar global.

Di kesempatan terpisah, satu hari sebelumnya Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono dalam siaran resmi di KKP mengatakan, penebaran benih ini merupakan siklus kedua yang dilakukan sejak September lalu secara bertahap untuk mengisi semua kolam yang ada. Hasil penebaran siklus pertama telah dilakukan panen pada Mei lalu, yang turut dihadiri langsung oleh Presiden ke-7, Joko Widodo.

Menteri Trenggono mengungkapkan, modeling BINS merupakan penggerak program revitalisasi tambak- tambak kurang produktif di wilayah Pantura sehingga produktivitasnya meningkat. Selain itu, program modeling ekonomi biru ini untuk mendukung program makan bergizi gratis melalui hasil perikanan yang berkualitas dan bermutu. “Yang pasti, kami akan terus tingkatkan produksi dan kualitas hasil perikanan, terutama dari kegiatan budi daya,” pungkas Menteri Trenggono.

Sebagai informasi, modeling BINS Karawang diresmikan oleh Presiden ke-7 RI, Joko Widodo pada 8 Mei 2024. Pembangunannya dimulai sejak tahun 2023 di lahan seluas 84 hektare. BINS merupakan terobosan Menteri Sakti Wahyu Trenggono membangun Modeling Budi Daya Nila Salin sebagai model percontohan peningkatan produktivitas lahan di wilayah Pantura.

Lahan ini adalah lahan miliki KKP yang semula peruntukannya sebagai tambak udang yang dibangun oleh Presiden Soeharto sejak 1984 silam dengan nama Proyek Pandu Tambak Inti Rakyat dan berhenti pada 1998. Selain kolam produksi, terdapat fasilitas lain di antaranya Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL), inlet outlet, tandon, hingga laboratorium. Proses produksinya juga sudah mengedepankan teknologi terkini salah satunya penggunaan mesin pakan otomatis. (end)

 

 




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment