- Swasembada Pangan Optimistis Cepat Terwujud dengan Kolaborasi NFA dan Kementrans
- Konsisten Meliput Sampah Demi Edukasi dan Solusi
- BBM Aman, Menteri ESDM Apresiasi Kesiapan Satgas Nataru Pertamina
- Dorong Energi Terbarukan, Pertamina Tampung Minyak Jelantah di Wilayah Jabodetabek dan Bandung
- Tangkap Pelaku Penganiayaan Aktivis Pembela HAM Lingkungan Hidup di Teluk Bintuni, Papua Barat
- Mentan Amran dan Panglima TNI Perkuat Kolaborasi Wujudkan Swasembada Pangan
- Gateway of Java, Menjelajah Indahnya Panorama Yogyakarta
- Resmi Dilantik, DPC HIPPI Jakarta Timur Siap Berkolaborasi dengan Berbagai Pihak
- Ketum Pandutani: Pemaafan Koruptor yang Kembalikan Uang Korupsi Efektif Memulihkan Keuangan Negara
- Kemenekraf Dorong Penguatan Ekonomi Perempuan Melalui \'Emak-Emak Matic\'
Bupati Kupang Optimis Capai Swasembada Pangan Melalui Upsus PAJALE
Jakarta - Salah satu Visi besar Presiden RI adalah komitmen membangun Indonesia melalui desa. 4 Program Prioritas Pembangunan Desa Tahun 2017 yang digerakan oleh Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi salah satunya adalah pembangunan embung Desa. Kementerian Pertanian dalam hal ini siap bersinergi untuk saling mendukung program pembangunan embung di Desa.
"Kemendes akan bangun embung, kita juga membangun, alsintan dari kita dan juga benih unggulnya dari kita, sehingga saling bersinergi, " ujar Menteri Pertanian, Amran Sulaiman saat menghadiri Rapat Koordinasi Nasional,
Percepatan Pelaksanaan Program Prioritas Pembangunan Desa Tahun 2017, di Grand Sahid Jaya, Kamis (2/3).
Dalam paparanya, Mentan mengatakan bahwa sesuai perintah Presiden RI, akan kembangkan embung dengan membangun 30.000 embung pada tahun 2017 didaerah tanah tadah hujan. Kurang lebih ada sekitar 4 juta hektar.
Baca Lainnya :
- RAJA SALMAN: Ketika Raja Salman Kepincut Berinvestasi Homestay dan Desa Wisata di Indonesia0
- Bupati Kupang Optimis Capai Swasembada Pangan Melalui Upsus PAJALE0
- Posisi Tawar Petani Masih Lemah0
- Mendes Minta Bupati Segera Tentukan Produk Unggulan di Desa0
- KLHK Bakal Izinkan Gambut Fungsi Lindung Dibisniskan0
"Kalau daerah tersebut kita bangun, dimana banyak petani di areal tersebut tidur selama 6 bulan dan tidak berproduksi karena tidak ada air ketika musim kemarau. Maka kita akan membangunkan petani tidur dan lahan tidur pada saat musim kemarau dengan cara membangun embung," jelas Mentan.
Mentan menambahkan bahwa hasil yang dapat dicapai apabila kita membangun embung didaerah tadah hujan mencapai 100-200 triliun. Dengan asumsi bahwa sebelumnya petani hanya bisa menanam satu kali bisa menjadi 2-3 kali tanam dalam satu tahun. Bahkan bisa menjadi 4 kali tanam. Bila dibandingkan dengan negara lain seperti Taiwan dan Jerman yang memiliki 4 musim dan hanya 4 bulan masa tanam, Indonesia memiliki 12 bulan masa tanam. Namun yang menjadi permasalahan saat ini adalah air.
"Apabila ada embung maka seperti sayur, ikan, bebek, domba, kambing dapat hidup," ujar Mentan.
Sebagai contoh beberapa wilayah seperti provinsi NTB yang sudah dibangun embung oleh Kementerian Pertanian, diketahui bahwa pendapatan didaerah tersebut meningkat karena bisa memproduksi.
"Dulu 6 bulan menganggur karena musim kemarau. Saat ini 12 bulan bisa produktif, " tambah Mentan.
Pada kesempatan tersebut Menteri Desa PDTT, Eko Putro Sandjojo menyampaikan bahwa Kemendes terus berusaha meningkatkan akselerasi realisasi program prioritas dengan mitra pemerintah maupun dari sektor swasta.
"Kami terus berusaha memperkuat komunikasi dan kerjasama dengan stakeholder desa baik di tingkat Kementerian, lembaga negara, BUMN, Pemda, hingga kalangan swasta agar empat program prioritas Kemendesa PDTT bisa segera terealisasi, " ujar Mendes PDTT.
Sekitar 80 persen dari desa-desa di seluruh Indonesia hidup disektor pertanian. Presiden menginstruksikan kelebihan dana desa sebesar 20 triliun dapat digunakan untuk membangun embung desa. Untuk program embung desa Mendes PDTT mengatakan bahwa program pertanian yang telah dilakukan oleh Menteri Pertanin saat ini akan lebih besar lagi dampaknya apabila disetiap desa di bangun embung. Karena baru sekitar 45% desa yang memiliki saluran irigasi.
"Sehingga masa tanam yang dimiliki petani di Indonesia akan dapat bertambah apabila desa tersebut memiliki embung, " ungkap Mendes PDTT.
Sumber: KEMENTAN