- Swasembada Pangan Optimistis Cepat Terwujud dengan Kolaborasi NFA dan Kementrans
- Konsisten Meliput Sampah Demi Edukasi dan Solusi
- BBM Aman, Menteri ESDM Apresiasi Kesiapan Satgas Nataru Pertamina
- Dorong Energi Terbarukan, Pertamina Tampung Minyak Jelantah di Wilayah Jabodetabek dan Bandung
- Tangkap Pelaku Penganiayaan Aktivis Pembela HAM Lingkungan Hidup di Teluk Bintuni, Papua Barat
- Mentan Amran dan Panglima TNI Perkuat Kolaborasi Wujudkan Swasembada Pangan
- Gateway of Java, Menjelajah Indahnya Panorama Yogyakarta
- Resmi Dilantik, DPC HIPPI Jakarta Timur Siap Berkolaborasi dengan Berbagai Pihak
- Ketum Pandutani: Pemaafan Koruptor yang Kembalikan Uang Korupsi Efektif Memulihkan Keuangan Negara
- Kemenekraf Dorong Penguatan Ekonomi Perempuan Melalui \'Emak-Emak Matic\'
Hamas Rilis Video Sandera Seorang Tentara Israel di Gaza
Keterangan Gambar : Yael Alexander, ibu tentara Israel Edan Alexander yang disandera Hamas, menyerukan pembebasan para sandera pada sebuah rapat umum di Tel Aviv. Foto/voa news
YERUSALEM — Kelompok militan Palestina Hamas merilis sebuah video seorang sandera warga Amerika Serikat (AS)-Israel, Sabtu (30/11/2024) waktu setempat. Dalam video berdurasi sekitar 3,5 menit, sandera bernama Edan Alexander memohon kepada Presiden terpilih AS Donald Trump untuk membebaskannya.
Ibu sandera mengatakan dia terguncang melihat video yang memperlihatkan putranya yang berusia 20 tahun itu tampak pucat dan duduk di ruang gelap di dekat dinding. Dia memperkenalkan dirinya dan berbicara kepada keluarganya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Trump.
“Video tersebut memberi kita harapan, tetapi juga menunjukkan betapa sulitnya bagi Edan dan para sandera lainnya. Betapa mereka menangis dan berdoa agar kita menyelamatkan mereka,” kata ibunya, Yael Alexander, pada sebuah rapat umum di Tel Aviv yang menyerukan pembebasan para sandera.
Baca Lainnya :
- Pertempuran Kembali Pecah di Aleppo Suriah, Pemberontak Kuasai Sebagian Besar Kota0
- Australia Jadi Negara Pertama Larang Media Sosial untuk Anak di Bawah 16 Tahun0
- Putin Ancam Serang Kiev dengan Rudal Jelajah Hipersonik Baru0
- Hizbullah dan Israel Sepakat Gencatan Senjata Selama 60 Hari0
- Balas Serangan IDF ke Beirut, Hizbullah Tembakkan 250 Roket ke Israel0
“Edan yang terkasih, kami sangat merindukanmu,” katanya dikutip dari laman VOA News, Minggu (1/12/2024). Dia juga meminta para pemimpin Israel untuk mengakhiri perang di Gaza dan membuat kesepakatan dengan Hamas untuk membebaskan para sandera.
Netanyahu mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa video itu adalah perang psikologis yang kejam. Dia telah memberi tahu keluarga Edan Alexander melalui panggilan telepon bahwa Israel bekerja tanpa lelah untuk membawa pulang para sandera.
Alexander, seorang tentara saat itu, diculik dan dibawa ke Gaza selama serangan 7 Oktober 2023 oleh Hamas di Israel selatan. Sekitar setengah dari 101 sandera asing dan Israel yang masih ditahan tanpa akses komunikasi di Gaza diyakini masih hidup.
Para pemimpin Hamas diperkirakan akan tiba di Kairo pada hari Sabtu untuk melakukan pembicaraan gencatan senjata dengan pejabat Mesir guna mencari cara untuk mencapai kesepakatan yang dapat mengamankan pembebasan para sandera dengan imbalan tahanan Palestina.
Tawaran baru itu muncul setelah Washington mengatakan mereka akan menghidupkan kembali upaya untuk mencapai tujuan itu. Forum Keluarga Sandera mendesak pemerintahan Presiden AS Joe Biden dan Trump yang akan lengser untuk meningkatkan upaya guna membebaskan para sandera. (wib)