- Petani Sawit di Lebak Wujudkan Ketahanan Pangan dengan Padi Gogo
- PNBP Pasca Produksi Tingkatkan Penerimaan Negara dan Akurasi data Perikanan Tangkap
- KKP Ragamkan Potensi Mangrove di Pangandaran Jadi Lokasi Eduwisata
- Sambut Libur Nataru, Menteri PU Tinjau Jalan Tol Fungsional Gending-Krasaan
- Dosen Ilkom UNY Beri Pelatihan Pelayanan Prima Bagi Pimpinan Cabang Muhammadiyah Depok
- Kota dan Perkara Makan
- Libur Nataru 2025: Pertamina NRE Jamin Pasokan Energi Ramah Lingkungan
- Tonggak Baru Menuju Kemandirian Pangan 2025
- Epic Sale 2024: Sinergi Pemerintah dan Ritel Jaga Stabilitas Harga Pangan
- Perpustakaan: Berita dan Nostalgia
Dosen Ilkom UNY Beri Pelatihan Pelayanan Prima Bagi Pimpinan Cabang Muhammadiyah Depok
SLEMAN - Menghadapi perubahan era yang
berjalan sangat cepat dan dinamis, serta membutuhkan adaptasi yang juga cepat,
diperlukan keahlian khusus untuk menghadapi perubahan tersebut, termasuk dalam
sektor pendidikan. Pada kegiatan yang berlangsung di SMP Muhammadiyah 3 Depok,
Departemen llmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial, Hukum, and Ilmu Politik,
Universitas Negeri Yogyakarta, memberikan pelatihan mengenai pelayanan prima
(service excellent) bagi Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) se-Depok, Sleman,
Daerah Istimewa Yogyakarta (19/12/2024).
Benni Setiawan, koordinator pelatihan sekaligus dosen
Departemen Ilmu Komunikasi menggarisbawahi pentingnya sinergi antara perguruan
tinggi dan masyarakat. Pelatihan pelayanan prima ini merupakan komitmen
Departemen Ilmu Komunikasi, Universitas Negeri Yogyakarta untuk terus
berkolaborasi dengan masyarakat luas yang juga merupakan bagian dari Tri Dharma
Perguruan Tinggi.
“Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kecakapan
pimpinan dan pengajar di instansi pendidikan agar mampu bertahan di tengah
gempuran perubahan era. Depok dipilih karena UNY sendiri berada di wilayah
Depok, tidak perlu jauh-jauh, penting untuk bermitra dengan masyarakat di
sekitar UNY,” ujarnya ketika memberikan sambutan.
Baca Lainnya :
- Kota dan Perkara Makan0
- Perpustakaan: Berita dan Nostalgia0
- Resmi Dilantik, DPC HIPPI Jakarta Timur Siap Berkolaborasi dengan Berbagai Pihak0
- Kemenekraf Dorong Penguatan Ekonomi Perempuan Melalui \'Emak-Emak Matic\'0
- Jadah Tempe, Makanan Tradisional Khas Kaliurang Kegemaran Sultan0
Muh Ihsan, Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Depok,
manyampaikan kegiatan ini selaras dengan visi misi serta tujuan PCM Depok.
“Kami berkomitmen untuk terus bergerak. Ini menjadi semangat di PCM Depok. Kami
selalu mengikuti perubahan, terutama di era digital agar unggul dan mampu
bersaing,” terangnya.
Nabila Ikrima, dosen Departemen Ilmu Komunikasi UNY,
menyampaikan pelayanan prima harus dipraktikkan di sekolah masing-masing. Hal
ini karena persaingan antar sekolah semakin ketat, kompetitor semakin banyak,
masyarakat semakin kritis, dan perubahan seringkali tidak terduga. Tanpa adanya
pelayanan prima, instansi pendidikan bisa jadi tertinggal.
“Pelayanan prima ini bisa diwujudkan dengan berusaha
memberikan yang terbaik kepada peserta didik, memberikan yang terbaik tidak
harus menjadi yang terbaik, tetapi kita berusaha semaksimal mungkin dan
memberikan pelayanan bermutu tinggi, memuaskan, dan melebihi harapan,”
terangnya saat menjadi narasumber.
Setidaknya terdapat 8 unsur pelayanan prima, meliputi
kesederhanaan, kepastian, keamanan, keterbukaan, efisien, ekonomis, keadilan,
dan ketepatan waktu. Sementara itu, dimensi kualitas pelayanan terdiri dari
kehandalan, kepercayaan, penampilan, empati, dan juga tanggap. Pelayanan perrlu
dilakukan dengan prosedur yang jelas serta direspon dengan tepat dan cepat agar
dapat menumbuhkan kepercayaan.
Melayani dengan hati juga merupakan aspek yang penting dalam
pelayanan prima. “Kita sebagai fasilitator harus punya semangat memberi. Selain
itu, yang tidak kalah penting, kita perlu untuk terus belajar meningkatkan
kompetensi kita. Jadi perlu ada sinkronisasi antara otak dan hati ketika
bekerja.” Di samping itu, instansi pendidikan harus senantiasa menjaga citra
dan reputasi dan harus menjaga hubungan dengan publik eksternal maupun
internal.
Dari kegiatan ini diketahui beberapa permasalahan yang
terjadi di instansi pendidikan, seperti perudungan, komunikasi yang kurang
efektif dengan publik eksternal, dan koordinasi yang seringkali tidak berjalan
lancar. Persoalan ini bisa diatasi dengan pelayanan prima yang dijalankan oleh
instansi pendidikan.
“Pendekatan kultural, sebagai bagian dari pelayanan prima,
diperlukan untuk mengatasi persoalan seperti kesalahpahaman yang terjadi antara
guru dengan wali murid,” ujar Nabila Ikrima.
Pelatihan yang diikuti oleh 30 peserta ini ditutup dengan
diskusi, tanya-jawab, dan foto bersama. Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah
Depok, Muh Ihsan berharap pelatihan ini dapat diselenggarakan kembali serta
terdapat tindak lanjut dari kemitraan yang sudah terjalin.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Departemen Ilmu Komunikasi UNY yang telah menyelenggarakan kegiatan ini. Semoga ada kegiatan-kegiatan bermanfaat lain yang dilaksanakan bersama.” (rel)